Kritik Nagita Slavina yang Ditunjuk jadi Icon PON XX, Arie Kriting: Mendorong Cultural Appropriation
Arie Kriting kritisi penunjukkan Nagita Slavina dalam PON XX 2021, dianggap tak representasikan perempuan Papua.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: bunga pradipta p
Keduanya diharapkan dapat mendampingi pesepakbola asal Papua, Boaz Solossa yang didapuk sebagai duta.
"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua.
Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai.
Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua," terang Arie Kriting.
Sementara itu, Arie menyarankan pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dapat ditunjuk sebagai sahabat Duta PON XX Papua.
"Kakak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bisa diposisikan sebagai sahabat Duta PON XX Papua
karena jelas, kekuatannya untuk mendorong sosialisasi PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," tambahnya.
Menurut Arie Kriting penunjukkan perempuan Papua sebagai Duta PON akan menghindari kondisi Cultural Appropriation yang mungkin bisa saja terjadi.
Selain itu, juga dapat diterima sebagai sinyal baik atas keberagaman di Indonesia.
Sang komika berharap, dengan adanya PON XX Papua turut memperkuat persatuan bangsa.
Baca juga: Larissa Chou Akui Susah Maafkan Ibu Alvin Faiz: Berat Menerima Kenyataan Putranya Tidak Sempurna
Baca juga: Pihak Hotma Sitompul Bantah sudah Minta Maaf ke Desiree: Dia Laki-laki yang Punya Segalanya
"Menurut saya dengan kehadiran sosok Perempuan Papua sebagai Duta PON XX Papua,
akan menghindarkan terjadinya Cultural Appropriation dan menjadi sinyal baik bagi pengakuan kita atas keberagaman Indonesia.
Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa.
Mari kita tunjukkan dan banggakan keberagaman kita sebagai Bangsa Indonesia. Salam sayang untuk semua," jelas Arie Kriting.