Youtuber Hasan Abdilla Lihat dari Dekat Bangun Masjid di Uganda hingga Mengajak Siapapun Berdonasi
Pasalnya, satu-satunya masjid yang dimiliki masyarakat setempat hanya terbuat dari kayu yang dijadikan tiang penyangga tanpa memiliki tembok penutup
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Muhammad Hasan Abdilla menceritakan pertama kali menginjakkan kakinya di uganda khusunya di permukiman yang memiliki 100 persen umat muslim itu merasa terenyuh melihat tempat ibadahnya sangat tidak layak.
Pasalnya, satu-satunya masjid yang dimiliki masyarakat setempat hanya terbuat dari kayu yang dijadikan tiang penyangga tanpa memiliki tembok penutup.
Kemudian untuk atapnya masjid yang diberi nama masjid Al-hidayah itu menggunakan asbes yang sudah rusak dan bocor disaat hujan datang.
"Yang lebih miris lagi, alas masjid itu masih merupakan tanah merah tanpa lantai sebagaimana masjid pada umumnya," kata Muhammad Hasan Abdilla.
Muhammad Hasan Abdilla merupakan seorang youtuber dengan akun channel youtube hasanjr11 yang kini telah memiliki 6,12 Juta.
Baca juga: Kasus Tim Uganda di Olimpiade Jepang dan Rencana Alkohol Diperjualbelikan
"Untuk penerangan disaat malam hari, warga disini hanya menggunakan lampu dari handphone milik jama'ah.
Karena tidak ada aliran listrik di masjid ini, saat memasuki waktu sholat muazin mengumandangkan adzan tidak menggunakan alat pengeras suara," kisahnya.
Tidak hanya itu, fasilitas untuk berwudlu para jama'ah di masjid ini hanya mengandalkan dari sumur pompa manual sehingga disaat musim kemarau sering kali sumur pompa ini tidak lagi mengeluarkan air untuk bersuci.
Alhasil banyak jam'ah terpaksa harus mencari sumber mata air ditempat lain untuk sekedar berwudlu.
Baca juga: Solusi Atasi Sampah, PLN Beli Listrik dari PLTSa Terbesar di Jawa Tengah
"Bayangkan jika di Indonesia banyak masjid yang begitu mega dan mewah lengkap dengan segala fasilitas, sementara saudara-saudara muslim kita di Uganda memiliki keterbatasan dalam sarana prasarana ibadah.
Padahal agama dan sesembahan kita sama, semoga para dermawan dimanapun berada bisa ikut membantu mensukseskan program ini, " Harapnya.
Menurut Hasan, kenapa umat muslim disini tidak dapat membangun rumah ibadah yang layak.
Lantaran, sebagian besar penduduk di kampung tersebut hidup dibawa garis kemiskinan.
Jangankan untuk membangun rumah Allah, tempat tinggal mereka juga sangat kecil dan sempit tanpa dinding penyekat.
"Mereka sangat terbatas dalam segi ekonomi, jangan biarkan kemiskinan saudara kita disana untuk mendekatkan diri kearah kekufuran, naudzubillah semoga iman Islam mereka tetap terjaga meski dalam hidup yang serba keterbatasan," katanya.
Kedatangan Hasan Abdilla ke Uganda sendiri, terkait dengan kerjasamanya Lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH).
INH menggandeng youtubers mengajak kepada para dermawan untuk bersama-sama mensukseskan sejumlah program kemanusian dan keagamaan di negara Uganda, Afrika Timur.
Presiden Direktur (Presdir) INH, Luqmanul Hakim menyatakan, program kemanusian dan keagamaan di Uganda ini merupakan program jangka panjang. Dimana INH sendiri, sudah bermintra dengan sejumla NGO lokal di uganda dalam menjalankan program kemanusian selama ini.
Sejumlah program yang sudah di kerjakan INH, seperti wakaf Al-Qur'an, perbaikan sumur dan pembagian sembaqo untuk warga yang kurang mampu di negara tersebut. Tidak hanya itu, INH juga memiliki program rutin tahunan yakni berqurban di negara yang memiliki populasi muslim sekitar 13,7 persen tersebut.