Tiga Film Indonesia Tayang Perdana Di Bucheon International Fantastic Film Festival 2021
KBRI Seoul juga turut mendukung serta memfasilitasi pelaku industri kreatif termasuk subsektor film animasi dan video untuk menembus pasar Korsel.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia memang tengah menunjukan kenaikan angka yang cukup serius.
Terlepas dari hal itu, sineas Tanah Air tampaknya tetap aktif menghasilkan film terbaiknya hingga dapat ditayangkan di luar negeri seperti di Korea Selatan.
Tiga film Indonesia nyatanya sukses tayang perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival di Korea Selatan.
Di antaranya adalah film Paranoia karya Riri Riza, Nussa The Movie karya Bonny Wirasmono dan Death Knot (Tali Mati) karya Cornelio Sunny.
Baca juga: Sinopsis Film Sabotage: Aksi Arnold Schwarzenegger, Pemimpin Tim DEA yang Diburu Kartel Narkoba
Baca juga: Ini Fakta Menarik Film Musikal Annette yang Menampilkan Adam Driver dan Marion Cotillard
Nussa merupakan film animasi nuansa Islami. Sementara Paranoia bergenre thriller dan Simpul Mati bergenre horor.
Pada tayangan perdana setiap film, tiga sutradara Indonesia menyampaikan pesan singkat secara virtual untuk menyambut para penonton.
“Suatu kehormatan untuk film Paranoia dapat ditayangkan perdana di BIFAN. Film paranoia dibuat di masa pandemi untuk mencerminkan bahwa selalu ada secercah harapan di tengah kekuatiran masyarakat” kata Riri Riza dalam pesan singkat yang ditayangkan secara daring saat World Premiere film Paranoia di BIFAN, Kamis (15/7/2021).
Masyarakat Korea Selatan nyatanya menyambut baik festival film ini meskipun tengah diselimuti pandemi Covid-19.
Pemutaran film secara luring ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai peraturan pemerintah Metropolitan Seoul dan kota sekitarnya.
KBRI Seoul juga turut mendukung serta memfasilitasi pelaku industri kreatif termasuk subsektor film animasi dan video untuk mengedepankan karya mereka guna menembus pasar Korsel yang potensial.
Sebagai informasi, BIFAN merupakan salah satu festival film internasional di Korsel yang sangat dihargai. Bertema “Stay Strange”, BIFAN secara khusus ingin menayangkan film dengan genre non konvensional, karya sineas yang tidak termasuk aliran mainstream.
Menginjak usia ke 25 tahun, pada tahun 2021 BIFAN menayangkan 257 film dari 47 negara, termasuk Indonesia. Dari 257 film hanya 23 feature film yang mendapatkan kehormatan untuk dirilis perdana di BIFAN, termasuk tiga film dari Indonesia.
Selama lebih dari 11 hari film tersebut ditayangkan secara luring di bioskop CGV Sopung dan balai kota Bucheon serta daring melalui media https://www.wavve.com/.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.