Miss Indonesia 2015 Maria Harfanti Dukung Kampanye Stop Bullying Bibir Sumbing!
Menurut Maria Harfanti, bullying merupakan sesuatu yang perlu dihentikan sekaligus mendidik orang agar menerima sesama apa adanya.
Penulis: Willem Jonata
Tak jarang kondisi ini justru karena kurangnya pemahaman masyarakat akan apa itu bibir sumbing dan bagaimana kita harus menyikapinya.
Jika dibiarkan terus menerus anak dapat merasa minder, putus asa, dan kecewa dengan kehidupannya.
Oleh karena itu, tindakan operasi juga perlu disertai dengan penanganan komprehensif yang meliputi pendampingan psikologis, baik kepada pasien maupun keluarganya.
"Ajakan untuk Stop Bullying Bibir Sumbing! adalah sesuatu yang baik dan perlu kita laksanakan secara konsisten,” jelas Hanlie Muliani, M.Psi, Psikolog Klinis, Sahabat Orang Tua & Anak (SOA) Parenting & Education Support Center yang bermitra dengan Smile Train Indonesia.
Secara alami, kondisi bibir sumbing dan/atau celah langi-langit mulut berpotensi membawa dampak fisik seperti kesulitan bicara, makan, dan bernafas, sehingga penanganan sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Pada pendampingan psikologis, penting untuk ditanamkan pula bahwa harga diri manusia tidak hanya diukur melalui tampilan fisik, namun pikiran, hati, dan perbuatannya.
Lebih lanjut, perundungan dari lingkungan sekitar berpotensi membuat anak-anak dengan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut merasa cemas akan masa depannya.
Video Stop Bullying Bibir Sumbing! dari Smile Train Indonesia, bermaksud untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental anak yang mengalami bibir sumbing dan/atau celah langit.
“Merupakan pengalaman tersendiri bagi kami ketika bertemu atau berinteraksi dengan para pasien dan keluarganya," kata Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.
Pihaknya selalu tersentuh dengan kisah para pasien yang kerap mendapat perundungan atau pengucilan di lingkungannya.
Untuk itu, penting adanya upaya nyata untuk meluruskan pola pikir ini, melalui edukasi kepada keluarga pasien dan masyarakat luas, serta dimulainya kampanye Stop Bullying Bibir Sumbing!
"Melalui kampanye ini, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghentikan segala bentuk bullying kepada mereka yang memiliki kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut. Mari kita sama-sama lindungi senyum dan kesehatan mental mereka, untuk memberikan mereka masa depan yang lebih cerah,” terangnya.
Tidak hanya kolaborasi dengan para mitra, rumah sakit dan tenaga medis, dukungan dari tokoh masyarakat juga turut berperan.
Sejak tahun 2002, Smile Train Indonesia telah memberikan operasi gratis kepada lebih dari 95,000 anak di penjuru Nusantara.
Smile Train mengusung program Comprehensive Cleft Care (CCC) yang meliputi edukasi memahami kondisi sumbing, operasi, pelayanan terapi wicara, hingga konseling dan dukungan kesehatan mental; yang diberikan oleh Smile Train Indonesia bersama para mitranya secara gratis.