Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Hamish Daud Tentang Nilai Ekonomi Sampah, Menghidupi Pemulung hingga Korban PHK

Hamish Daud menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Yang menjadi perhatiannya, yakni bagaimana cara mengatasi masalah sampah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Cerita Hamish Daud Tentang Nilai Ekonomi Sampah, Menghidupi Pemulung hingga Korban PHK
Tribunnews.com/Nurul Hanna
Hamish Daud 

3. Aplikasi untuk Checkpoints (bank sampah/pengepul). Pihak ini akan membeli sampah dari
Pelestari dan dijual ke Industri yang telah bekerja sama dengan Octopus.

Lebih lanjut Hamish mengatakan, mayoritas Pelestari ini dulunya pemulung yang diberi pelatihan cara memakai aplikasi dan mengenali sampah kemasan yang sesuai dengan standar industri daur ulang.

Selain pemulung, banyak juga mahasiswa, korban PHK akibat pandemi Covid-19, dan sopir ojek online yang tak sanggup membayar cicilan motor karena lesunya order di tengah wabah virus corona yang kini ikut bergabung menjadi Pelestari.

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Penyu bagi Lingkungan dan Perannya dalam Kehidupan Sekitarnya

“Pelestari bekerja dengan jam kerja bebas. Kapan saja mereka ingin bekerja, maka tinggal menyalakan aplikasinya lalu merespons permintaan dari pengguna Octopus yang ingin mengirimkan kemasan daur ulangnya,” imbuh Hamish.

Hamish mengisahkan bagaimana Octopus dapat mengubah kehidupan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mhilina adalah seorang karyawan hotel di Makassar.

Dia kehilangan pekerjaannya karena situasi Covid-19. Setelah berbulan-bulan menganggur, perempuan ini mendengar tentang Octopus dan bergabung sebagai Pelestari. Di bulan ke-4, ia mendapatkan penghasilan sebesar Rp 4 juta per bulan.

Sementara itu, sebelum bergabung di Octopus, Rosmini sudah menjalankan bisnis pengumpulan sampahnya sendiri.

Berita Rekomendasi

Arus kasnya kacau dan keuntungannya hanya 3-5%. Dia mendengar bahwa ada aplikasi baru yang dapat membantunya menjalankan bisnis.

Segera setelah bergabung dengan Octopus, dia dapat melacak setiap transaksi dan memantau setiap item stok di Collection Point-nya.

Saat ini Rosmini memiliki margin keuntungan 10-12% per bulan, ia juga mendapat pinjaman modal dari bank untuk mengembangkan usahanya dan dapat membeli lebih banyak produk pasca-konsumsi dari Pelestari.

Hamish menambahkan, di aplikasi Octopus juga memuat cara kelola sampah tertentu, misalnya popok bekas, kaca, dan sebagainya.

“Kita bantu konsumen untuk mengubah gaya hidupnya,” tuturnya.

Guna menarik minat anak muda kalangan millennial untuk bergabung dalam mengelola sampah
melalui Octopus, aplikasi ini telah menjalin kolaborasi dengan pihak lain yang relevan dengan gaya hidup kekinian.

“Sekarang kami kerja sama dengan Kopi Soe, UMKM, juga sejumlah tempat popular di Bali," lanjutnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas