Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sudah Dinyatakan Menopause Tapi Masih Haid? Waspadai Kanker pada Rahim 

Menurut dokter spesialis obsgyn konsultan onkologi, dr Ari Hidayat Sp OG (K) Onk untuk perempuan di Indonesia rata-rata menopause pada usia 50 tahun. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sudah Dinyatakan Menopause Tapi Masih Haid? Waspadai Kanker pada Rahim 
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menopause adalah situasi perempuan tidak dapat menstruasi lagi secara alami.

Tanda-tanda menopause adalah ketika sudah tidak lagi mengalami masa ovulasi (menstruasi) 12 bulan  secara berturut-turut. 

Menurut dokter spesialis obsgyn konsultan onkologi, dr Ari Hidayat Sp OG (K) Onk untuk perempuan di Indonesia rata-rata menopause pada usia 50 tahun. 

"Tapi untuk range 40-60 tahun. Jadi seseorang di usia itu, tidak haid setahun sudah fix menopause. Tapi rata rata terjadi di usia 50 tahun," ungkapnya pada kanal YouTube Halo Awal Bros, dikutip, Senin (4/10/2021).

Untuk gejala awal yang biasanya dirasakan adalah seperti sulit tidur, malam keringetan dan badan terasa panas. 

Baca juga: BPJS Kesehatan Dorong Faskes Optimalkan Pelayanan untuk Pasien Kanker

Baca juga: Mayoritas Pasien Kanker Merespons Positif Vaksin Covid-19

Pada gejala lanjutan gejala yang dirasakan adalah tulang keropos atau osteoporosis dan sebagainya. Selain itu semoga bagian rahim mengecil dan vagina menyempit dan kering

Berita Rekomendasi

Pada dasarnya perempuan yang menopause tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dari hidung telurnya.

Namun bagaimana setelah 12 tahun atau lebih tidak menstruasi tiba-tiba keluar darah dari vagina?

Menurut dr Ari, ada yang menjadi penyebab kenapa hal itu bisa terjadi. Sudah menopause tapi keluar darah dapat dicurigai terjadinya kanker pada rahim. 

Baca juga: Mengenal Kanker Limfoma: Jenis, Kriteria Orang Rentan, Gejala, hingga Cara Pengobatan

"Kanker apa pun berawal dari .tingkat sel, ada yang bikin memicu sel bermutasi sehingga menyebabkan kanker terjadi. Dan ini dapat dipicu dengan penebalan hormon dalam rahim," katanya lagi. 

Sejak tadi menopause, dinding rahim seharusnya tipis dan hanya segaris. Namun dalam satu kasus, dinding rahim bisa kembali menebal oleh hormon estrogen. 

Tapi proses ini terjadi bukan dari indung telur. Namun, estrogen dihasilkan dari lemak. Walau tidak semua, biasanya kata dr Ari bisa dilihat dari apakah perempuan tersebut obesitas atau tidak. 

Selain estrogen yang diproduksi di luar indung telur atau dihasilkan lemak ada Penyebab lain dari keluarnya darah di masa menopause, yaitu bisa berasal dari obat-obatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas