IDAI Catat 1.346 Anak Indonesia Alami Diabetes, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Mencegahnya
Anak-anak penderita diabetes tipe dua mayoritas dialami anak yang mengalami obesitas, kurang bergerak.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat 1.346 anak-anak di Indonesia menderita diabetes berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Dr. Muhammad Faizi, SpA(K) mengungkapkan, dari data yang ada 167 anak menderita diabetes melitus tipe dua.
Sementara sisanya, adalah penderita diabetes melitus tipe satu.
"Hingga sore ini sudah 1.346 yang terdaftar, hanya dari laporan 50 anggota kami. Tentu di masyarakat lebih tinggi, 167 adalah diabetes melitus tipe 2. Banyak di Indonesia bagian barat," katanya, dalam media briefing baru-baru ini.
Baca juga: Tinggi Rendahnya Risiko Diabetes, Dipengaruhi Perubahan Gaya Hidup Selama Pandemi
Baca juga: Tekan Kasus Diabetes, Promotif Preventif FKTP Perlu Diperkuat
Ia menjelaskan, diabetes tipe satu terjadi saat defisiensi atau kekurangan insulin karena kerusakan sel Beta pankreas.
"Ada pasien yang datang sudah dalam keadaan koma,” ungkapnya.
Sementara diabetes tipe dua, insulin tersedia namun tidak bekerja dengan baik. Hasilnya, hypergelomik atau kadar gulanya meningkat.
Anak-anak penderita diabetes tipe dua mayoritas dialami anak yang mengalami obesitas, kurang bergerak.
"Tercatat sekitar 1200 pasien diabetes tipe satu di Indonesia tapi tentu saja jumlah yang sebenarnya jauh lebih banyak lagi itu ya, karena kita mengalami kendala dalam hal pencatatan nya. Mungkin tidak semua pasien berobat bahkan bisa jadi meninggal sebelum sampai di pelayanan kesehatan itu," jelasnya.
Peran orangtua penting untuk cegah anak derita diabetes melitus
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan, pentingnya edukasi dan kesadaran orang tua terhadap penyakit Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis yang bisa juga diderita oleh anak-anak.
"Tatalaksana Diabetes Melitus pada anak itu sulit. Paling murah dan paling gampang adalah intervensi dari sisi lain hal ini tentu ada peran orangtua dan juga media untuk mengedukasi," ujar Piprim dalam media briefing virtual mengenai Update Penanganan Diabetes pada Anak beserta Teknologi, pada Sabtu (13/11/2021).
Ia mengatakan, peran orangtua penting untuk membentuk pola makanan anak-anak.
Diharapkan, anak-anak mengkomsumsikan makan-makanan sehat yang tidak banyak mengandung gula tinggi dan tepung tinggi.
"Hal ini lebih murah daripada kalau nanti sudah kejadian penyakit Diabetes Melitus yang juga banyak merugikan," imbuh dia.