Nirina Zubir Walk Out Saat Wawancara Karena Merasa Dijebak, Pihak Stasiun TV Bereaksi, Klarifikasi
Nirina Zubir marah karena merasa dijebak oleh satu di antara program stasiun TV, dirinya pun walk out saat dialog itu berlangsung.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nirina Zubir marah karena merasa dijebak oleh satu di antara program stasiun TV, dirinya pun walk out saat dialog itu berlangsung.
Mengenai ini, pihak TV tersebut menuliskan klarifikasi di laman Instagram resminya.
"Saya Eduardus Karel Dewanto, Penanggungjawab Program Apa Kabar Indonesia Malam dan Tim, menanggapi ketidaknyamanan Mbak Nirina Zubir, saat berdialog di tvOne dengan judul 'Rumah Ditilap Mafia Tanah, Nirina Menggugat'," tulis akun resmi TV tersebut, dikutip Tribunnews, Jumat (19/11/2021).
Eduardus Karel Dewanto kemudian memberikan tiga poin klarifikasi soal talk show yang siaran pada Kamis (18/11/2021) malam.
Baca juga: Nirina Zubir Sebut Asisten Sang Ibu Sudah Memata-matai Kebiasaan Keluarga Sejak 2010
Baca juga: Nirina Zubir Walk Out Saat Diwawancara Soal Penipuan ART, Tuntut Permintaan Maaf Stasiun TV Ini
Pertama, pihaknya membantah telah melakukan penjebakan kepada Nirina Zubir. Sebab kehadiran pengacara tersangka bertujuan untuk menyeimbangkan berita dari berbagai pihak.
Kedua, stasiun TV tersebut juga tidak bermaksud sengaja untuk tidak menginformasikan kehadiran pengacara tersangka kepada Nirina Zubir.
"Kami memperoleh narasumber tersebut menjelang on air," jelasnya.
Pihak TV tersebut menyebut, sudah memperkenalkan setiap narasumber di awal acara oleh presenter.
"Saat itu, Mbak Nirina juga bersedia berdialog dengan pengacara tersebut. Saat jeda komersial pun tidak ada masalah," jelasnya.
Kegaduhan mulai terjadi saat pengacara tersangka mulai angkat bicara.
Sementara Nirina Zubir tidak terima dan langsung walk out dari acara tersebut.
Poin ketiga adalah narasumber yang dihadirkan bukan hanya Nirina Zubir dan pengacara tersangka. Tapi juga pihak lain seperti staf Khusus Kementerian BPN, Dirkrimsus Polda Metro Jaya dan Pengamat Pidana.
"Dalam konteks isi dialog, TV One sepakat dan berpihak pada pemberantasan Mafia Tanah. Oleh karena itulah, kami menghadirkan nara sumber yang kompeten lainnya," jelas Eduardus Karel Dewanto.