Relakan Rahimnya Diangkat, Melanie Subono: Saya Lebih Baik dari Ibu yang Telantarkan Anaknya
elanie Subono harus merelakan rahimnya diangkat, akibat tumor ganas yang diidap olehnya akibat dari pembekuan darah yang ia alami 20 tahun ini.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi dan aktivis Melanie Subono harus merelakan rahimnya diangkat, akibat tumor ganas yang diidap olehnya akibat dari pembekuan darah yang ia alami selama lebih dari 20 tahun ini.
Melanie Subono harus menjalani hidup dengan semangat walaupun ia menyadari sudah tidak ada rahim didalam tubuhnya itu.
Karena sudah seringnya menjalani operasi dan juga mengetahui dampak besar atas tumor didalam tubuhnya, membuat Melanie Subono menjalani hari-hari tampa tekanan hidup.
Baca juga: Melanie Subono Sudah Pikirkan Kematian, Jika Sudah Tiada Ingin Dikenal Sebagai Orang Berguna
Baca juga: Melanie Subono Akui Sudah Siap Jika Tidak Bangun Lagi Saat Operasi Tumor Ganas
"Dulu mungkin pertama operasi, ada bilang gabisa punya anak. Bayi tabung gaboleh karena tabungnya gak ada. Karena tertanam sejak lama hal itu, jadi udah kayak biasa," kata Melanie Subono dalam channel Youtube TS Media, Senin (6/12/2021).
Setelah operasi yang dijalani beberapa waktu lalu, wanita 45 tahun itu menyempatkan diri menjalani pemeriksaan USG, untuk melihat rahimnya.
"Ketika dicek, rahim gua udah engga ada. Itu pertama kalinya gua liat gua engga punya rahim, pas USG tuh kosong," ucapnya.
"Secara mental, sejak awal mula dioperasi, gua sudah mengantisipasi ini leeat alam bawah sadar gua," sambungnya.
Namun, aktivis wanita kelahiran Jerman, 20 Oktober 1976 tersebut sempat tersentil hatinya, ketika sang adik mengandung. Namun, ia berusaha menenangkan diri agar tidak membuat kondisi mentalnya drop.
"Gua dari aktivis dan rumah harapan, banyak perempuan dikaaih ssmuanya tapi lu gak urus anak itu. Ya lo bukan perempuan yang seharusnya," jelasnya.
Namun, melalui Rumah Harapan, diakui anak dari promotor Adrie Subono itu mengakui punya puluhan ribu anak diseluruh Indonesia, yang ditampung di Rumah Harapan.
"Gua jauh lebih baik dari teman teman yang menyerahkan anaknya diurus baby sitter. Menjadi seorang ibu gak cuma harus melahirkan ya," ungkapnya.
"Bahkan gua merasa punya keponakan lebih seru ketimbang punya anak," sambungnya.
Jika dibandingkan dengan ibu-ibu diluar sana yang menelantarkan anaknya, Melanie Subono memastikan dirinya lebih layak menjadi sosok dari ibu tersebut.
"Kan ada ibu kandung gabisa menyayangi anaknya, ya gua mikir kita menjadi lebih ibu ketimbang orang dsri itu," ujar Melanie Subono.