Pelari Nusantara Mulai Berlari Kumpulkan Royalti Bagi Pencipta Lagu Tanah Air
Sandec Sahetapy menyambut baik apa yang dilakukan Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham mengenai royalti bagi pencipta lagu di tanah air.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pencipta Lagu Rekaman Industri Nusantara (Pelari Nusantara), Sandec Sahetapy menyambut baik apa yang dilakukan Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham mengenai royalti bagi pencipta lagu di tanah air.
"Semoga kita pemain baru yang akan distribusikan royalti modernisasi musik Indonesia yangakan dibuat sangat terbuka benar mengetahui hak hak yang akan didistribusikan pertama akan pakai kurator atau evaluator kita biasakan keterbukaan setiap uang yang masuk dapat audit dan kita publikasikan," ungkap Sandec Sahetapy saat ditemui di Santa Cake & Bakery Jakarta Selatan, Selasa (14/12/2021)
Pencipta lagu di tanah air diakui Sandec Sahetapy akan mendapatkan hak ekslusif atas hasil jerih payah mereka selama ini dari Pelari Nusantara.
"Karena merekalah apa yang kita dijalankan harus terbuka. kita juga minta masukan dari semua termasuk pihak termasuk media," tutur Sandec Sahetapy seraya menyebut bahwa Pelari Nusantara diakui Sandec Sahetapy memiliki sekitar 230 anggota.
Dijelaskan, Di Korea lagu Gangnam Style mendunia ikut kena virus dan lagu dipakai Marinir Amerika dan instansi.
"Selain itu, lagu Gemufamire yang diciptakan oleh seorang di Maumere NTT, Nyong Franco nasib penciptanya tidak pernah merasakan manfaat hak ekonomi dan saya akan perjuangkan hak yang diterima beliau sehingga ini jadi warisan anak cucu pencipta lagu," kata Sandec Sahetapy.
Mencipta lagi itu diakui Sandec Sahetapy pekerjaan yang mulia, jadi bukan hanya penyanyinya yang mendapat nama.
Sandec Sahetapy mengakui pihaknya tidak menginginkan pecipta lagu susah hidupnya di kemudian bahwa ada yang ada dibawah garis kemiskinan.
"Sebagai pencipta lagu kami tak ingin ini terjadi, harus ada perbaiki sistem, dengan hadirnya Pelari Nusantara, orang harus ketahui apa yang kita dibuat, harus ada keterbukaan dengan menggunakan teknologi yang belum dilakukan pihak lain," papar Sandec Sahetapy.
Pelari Nusantara diakui Sandec Sahetapy nantinya akan mengolek sebesar 25% dari nilai yang berhasil dihasilkan.
"Kami mencatat masih ada sekitar, diantaranya 5400 hotel bintang di Jabodetabek saja dan nilainya diperkirakan 8,7 Miliar nilaninya serta ada sekitar 68 ribu hotel Melati diberbagai daerah. Target kami, bagaimana bisa meraih 1 Triliun dalam 3-4 tahun," kata Sandec Sahetapy.
Sementara itu, Sekjen Pelari Nusantara, Awaludin Sinaga mengaku pihaknya bisa bergerak dengan cepat sejak tahun 2012 dan mendapat ijin 2018 tepat 3 tahun berjuang dan banyak hal suka dukanya yang dihadapi.
"Kami bertindak agar pencipta mendapatkan haknya dan kami bisa amanah mengolek royalti yang nantinya diserahkan ke pencipta lagu," tuturnya.
Pelari Nusantara diakuinya ingin berkontribusi besar dalam hal pengumpulan royalti karena selama ini belum maksimal.
"Makanya ada pemikiran gimana royalti bisa melejit sementara perolehan yang transparan dan harus bersama sama antar lMK dan kerjasama instansi lain Dinas Pariwisata agar data pengguna dapat diperoleh dan data itu bisa lakukan penindakan tidak menberikan ijin ketika tidak membayar royalti," jelas Awaludin Sinaga.