Dimaz Andrean Tidak Kesulitan Jadi Romo di Serial Lukas: The Journey of an Altar Boy
Dimaz Andrean begitu senang ketika menerima tawaran series original Vision+, yang bertajuk Lukas: The Journey of an Altar Boy.
Editor: Anita K Wardhani
Selama melakukan produksi, Jay Sukmo hanya menggunakan setengah dari jumlah kru yang ia pergunakan selama menerima project.
"Terus musim hujan setiap jam 3 sore itu hujan, kita harus berpikir taktis di lokasi dimana scene itu selesai jadi sesuai skejul. Tantangan lainnya, karena emang saya dari muslim, jadi ada tantangan tersendiri untuk mengakomodir cerita ini ke dalam bentuk serial religi," terang Jay Sukmo.
"Tetapi secara konten bukan religi banget, ini tentang seorang anak, tentang petualang, dan juga keluarga," tambahnya.
Sementara itu, Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo menyebutkan, banyak sekali pesan moral yang ingin ia sampaikan lewar series original Lukas: The Journey of an Altar Boy.
"Di series ini ada beberapa values yang kita masukan seperti diantaranya kekeluargaan, dan perjuangan terhadap pencarian terhadap sosok ayah dan ibu juga sih ceritanya. Tapi Lukas ini tetap berjuang untuk mencari sosok ayahnya,” ujar Clarissa Tanoesudibjo.
Original series Vision+ Lukas: The Journey of an Altar Boy menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Lukas, yang berpetualang mencari Ayahnya setelah mengetahui bahwa sang Ayah yang menghilang saat ia kecil ternyata masih hidup.
Ditemani Frans dan Flory, temannya, Lukas pergi secara diam-diam agar aksinya tidak diketahui oleh ibu dan neneknya. Petualangan mereka disajikan dengan lucu, ringan, serta sarat akan nilai-nilai kekeluargaan dan kasih sayang.
Series Lukas: The Journey of an Altar Boy ini dibintangi oleh Dimaz Andrean, Rizky Hanggono, Ruth Marini, dan masih banyak lagi. (