Aliando Syarief Pernah Idap OCD saat Kelas 2 SD, Kini Kembali Mengalaminya hingga Hampir Bunuh Diri
Lama tak terlihat, aktor Aliando Syarief mengatakan dirinya menderita penyakit OCD saat kelas 2 SD dan kembali terkena OCD hingga hampir bunuh diri.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Aliando Syarief lama menghilang dari dunia hiburan, kini muncul membawa kabar kurang baik.
Aliando mengaku menghilang dari dunia hiburan lantaran terkena penyakit obsessive compulsive disorder (OCD).
Sebagai informasi, OCD adalah sejenis gangguan mental yang ditandai pikiran tak masuk akal dan ketakutan (obsesi) yang menyebabkan perilaku kompulsif.
Hal tersebut diinformasikan Aliando melalui siaran langsung yang dilakukannya di akun Instagram.
"Saya pejuang OCD, jadi OCD-nya bukan dari gua, tapi dikasih gitu lho. Jdi aneh gitu, dikasih, dan gua bisa ngerasain karena ini tuh bukan pure dari gua, tapi kayak ada gelombang gitu lho, di kepala gua."
"Udah setahun, gua bisa live gini karena progress gua untuk bisa berkarya lagi, bisa untuk ke depan lagi, udah ada kemajuan," tuturnya dalam tayangan YouTube channel Intens Investigasi yang dikutip Tribunnews, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Denada Banting Setir Jadi Instruktur Zumba sejak 2020, Nyaris Tidak Punya Pekerjaan saat Pandemi
Menderita OCD saat Kelas 2 SD
Aktor berusia 25 tahun ini mengaku sudah menderita OCD saat dirinya duduk di bangku kelas 2 SD.
"Gua kena OCD itu terakhir kelas 2 SD, gua udah bodo amat udah gua lupain, dan bener-bener ilang setelah itu, dan OCD nya ternyata lebih takut sama jiwa anak-anak itu daripada gua yang sekarang umur 25, balik lagi (penyakit OCD-nya), ketemu lagi," ucapnya.
"Penyakit ini ingin mengubah seolah-olah gua ini seorang pembohong, ini kayak impostor juga."
"Gua tuh kayak pembohong, ngobrol pun kok gua kayak nipu orang ya, padahal gua ngungkapin sebuah kebenaran gitu, tapi kayak diinduksiin untuk hal yang lebih nyaman," ungkapnya.
Pikiran dan otak menjadi tidak sinkron
Aktor keturunan Arab ini pun merasa antara pikiran dengan otaknya tidak sinkron.
"Dua tahun kena OCD itu gua nggak bisa ngapa-ngapain dan susah ya untuk dipahami, karena gua fokusnya kemana, pikiran dengan otak tuh nggak sinkron," pungkasnya.