Reaksi Shandy Purnamasari soal Info Pendapatan MS Glow Rp600 Miliar, Sebut Hoaks hingga soal Asumsi
Melalui postingannya tersebut, Shandy menyebut informasi yang menyebut MS Glow meraih pendapatan Rp 600 miliar per bulan adalah hoaks.
Penulis: Daryono
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik usaha produk skincare Indonesia MS Glow, Shandy Purnamasari memberi tanggapan terkait informasi yang menyebut MS Glow meraup pendapatan Rp 600 miliar per bulan.
Klaim pendapatan MS Glow sebesar Rp 600 miliar itu trending dan menjadi sorotan warganet.
Shandy yang merupakan istri Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 ini memberi tanggapan melalui stori di akun instagramnya, @shandypurnamasari, Kamis (24/3/2022).
Melalui postingannya tersebut, Shandy menyebut informasi yang menyebut MS Glow meraih pendapatan Rp 600 miliar per bulan adalah hoaks.
Ia justru bertanya siapa yang menyebar info tersebut.
Meski demikian, karena sudah menjadi hoaks, Shandy berharap informasi tentang pendapatan MS Glow sebesar Rp 600 miliar itu menjadi doa baginya.
"Ini yang bikin isu 600 M sebulan sapa ya? Wow bangett (emotiocon). Bukan aku loh yg ngomong
Ya udah karna dibikin hoax 600 m, aku amikan aja jadi doa!! Kunfayakun (emoticon)," tulisnya.
Di postingan selanjutnya, Shandy mengunggah tangkap layar berita sebuah media nasional perihal pendapatan MS Glow yang disebut Rp 600 miliar.
Dalam berita itu disebutkan, ada pernyataan dari Juragan 99 yang menyebut MS Glow menjual 2 juta pieces produk dalam sebulan.
Dengan asusmi harga per paket Rp 300 ribu, maka penghasilan MS Glow sebesar Rp 600 miliar.
"Dua juta kalikan harga produk yang mulai dari Rp 50-Rp 150 Ribu, paket Rp 300 ribu. Anggap aja 300 ribu kali dua juta itu 600 miliar per bulan, tapi itu dengan asumsi paket," kata Juragan 99, sebagaimana tertulis dalam berita itu.
Baca juga: Pabrik MS Glow di Pasuruan Disebut Bodong, Gilang dan Shandy Purnamasari Beri Respon Begini
Terkait berita itu, Shandy mengatakan diberita disebutkan jelas hal itu merupakan asumsi perhitungan dan bukan pendapatan pasti.
"Pernyataan tersebut jelas menjelaskan asumsi perhitungan, bukan pendapatan fix, jd krg tepat menurut sy jika kita jadikan acuan untuk menghakimi...kyny kita perlu memilah dan membaca lebih hati2," tulisnya.