Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Film Ngeri-Ngeri Sedap, Angkat Konflik Keluarga Batak

Film "Ngeri Ngeri Sedap" yang dibintangi Boris Bokir dan Tika Panggabean ini mulai tayang di bioskop pada 2 Juni 2022

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Film Ngeri-Ngeri Sedap, Angkat Konflik Keluarga Batak
Tangkapan layar
Tangkapan Layar Zoom Prilisian Trailer dan Poster Film Ngeri Ngeri Sedap. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagaimana pun pertikaian yang terjadi dalam keluarga, perasaan rindu ingin bersua tetap ada dan tidak dapat ditepis.  

Begitulah yang dirasakan oleh Pak Domu (Arswendi Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebita).

Ingin sekali tiga anaknya yaitu Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat.

Tetapi ketiganya menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan sang ayah. 

Mengambil cara ekstrem, Pak Domu dan Mak Domu akhirnya berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.

Baca juga: Boris Bokir Sempat Alami Pendarahan di Usus Saat Syuting Film Ngeri-Ngeri Sedap

Cerita di atas adalah sekelumit film Ngeri Ngeri Sedap yang resmi merilis official trailer dan poster di Virtual Press Conference yang diadakan pada 20 April 2021. 

Berita Rekomendasi

Lewat film keluarga inilah, Ngeri Ngeri Sedap akan mengangkat sebuah kisah drama keluarga yang hangat.

Konflik dan intrik yang dihadirkan, tak jauh-jauh dari anak-anak yang pergi merantau dan orang tua yang rindu pada anak-anaknya.

Film Ngeri Ngeri Sedap dibuat untuk menghadirkan kembali perasaan hangatnya jika kita kembali berkumpul dengan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh produser film Dipa Andika.

Dipa Andika yakin film ini juga bisa menyentuh penontonnya, mengingat perjalanan pembuatan cerita Ngeri Ngeri Sedap, sudah sejak 2016 lalu.

Tak cuma soal penggarapan cerita yang matang, kultur Batak pun turut diangkat. Dengan menyesuaikan lokasi syuting yang dipilih Ricky Wijaya selaku Executive Producer dari Kathanika Studio.

“Ceritanya bagus banget, relate ke semua orang, ke semua keluarga. Waktu saya tanya syuting di mana, ternyata di Danau Toba, oh langsung jadi (untuk bekerja sama),” ungkap Ricky Wijaya.

Lebih lanjut, film ini akan menonjolkan permasalahan keluarga yang cukup kompleks. Di mana setiap anak, pastinya memiliki masalahnya sendiri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas