Bagi-bagi Sembako Jelang Lebaran, Selebgram Heni Tania: Semoga Bermanfaat Bagi yang Membutuhkan
Selebgram Heni Tania sadar betul masih banyak orang yang susah payah mengais rezeki sekadar untuk makan sehari-hari.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Heni Tania sadar betul masih banyak orang yang susah payah mengais rezeki sekadar untuk makan sehari-hari.
Sebagai Ketua komunitas Diva Baksos dan mengelola program Giat Warcil Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI), ia menggelar bakti sosial jelang Hari Raya Lebaran 2022.
Bingkisan berisi sembako dan barang-barang kebutuhan sehari-hari, ia bagikan kepada orang yang membutuhkan.
"Saya rasa, jelang hari raya Idul Fitri ini menjadi saat yang tepat untuk berbagi. Tidak banyak yang bisa saya bantu, namun semoga ini bermanfaat bagi yang membutuhkan," kata Heni Tania.
Baca juga: Jelang Lebaran, Pimpinan Komisi VI DPR Kirim 30 ribu Paket Sembako ke Sejumlah Kabupaten
Baca juga: Ashanty Kirim 4 Ton Sembako Hingga Baju Baru untuk Korban Kebakaran Pasar Gembrong
Heni Tania menyiapkan paket sembako sederhana di mobilnya yang setiap saat dibagikan kepada siapa saja yang ditemui saat berpergian.
Isi bingkisannya, menurut dia, yang paling mudah dan cepat digunakan untuk dimasak dan dimakan sekeluarga.
Heni Tania menjelaskan, para pencari nafkah di jalanan adalah pejuang keluarga yang setiap hari mencurahkan keringat untuk istri dan anak-anaknya.
Bantuan sekecil apapun, lanjut dia, sangat berharga bagi mereka.
"Tetap semangat ya orang-orang baik. Semoga selalu diberikan kesehatan. Semoga selalu dibukakan pintu rezeki," ujarnya.
Tak hanya berbagi bingkisan sembako, Heni Tania yang mengelola akun media sosialnya sendiri ini beberapa kali mengunggah foto penjual kuliner pedagang es doger dan cilok.
Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan Amplop dan Sembako di Kota Bogor
Baca juga: Berbagi Kebahagiaan Jelang Lebaran, Korps Brimob Polri Gelar Bakti Sosial
Tak sedikit warganet yang menanyakan di mana lokasi pedangang makanan tersebut.
"Saya sebut bapak ibu pedagang kaki lima ini sebagai pejuang Rupiah, karena mereka berjuang menghidupi keluarga dengan berkeringat di jalanan dari pagi sampai malam. Jadi, apa yang saya lakukan hanya sedikit saja dibandingkan perjuangan mereka sehari-hari," imbuhnya.
Meski demikian, Heni Tania menerima masukan dari banyak pihak.
"Ada satu dua orang menyarankan untuk menuliskan di mana mereka jualan, lalu biasanya dagangnya dari jam berapa. Itu menurut saya masukan yang bagus dan membangun," tandasnya. (*)