Cegah Kejahatan Seksual, Kowani Ajak Orang Tua Dampingi Anak saat Pakai Gawai
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengingatkan para orang tua bahaya kejahatan seksual melalui media sosial.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Daryono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengingatkan para orang tua bahaya kejahatan seksual melalui media sosial.
Kejahatan seksual dengan modus grooming, kata Giwo, kini menyasar anak-anak.
Praktik kejahatan seperti ini, menurut Giwo, menyulitkan orang tua untuk mengantisipasinya.
"Apalagi kini menggunakan media sosial. Tentu ini akan jauh lebih sulit bagi orang tua untuk mendeteksinya sejak awal," ujar Giwo melalui keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Tersangka Kasus DNA Pro Diduga Sembunyikan Aset Hasil Kejahatannya di Virgin Island
Hal tersebut disampaikan disela-sela acara Halal Bihalal Idul Fitri 1443 Hijriah yang berlangsung di kantor pusat KOWANI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Giwo Rubianto yang juga Vice President International Council of Women (ICW) kemudian menyebut bahwa kejahatan seksual dengan modus grooming selama ini menjadi bentuk kejahatan yang sulit untuk dikenali oleh orang tua maupun masyarakat.
Pelaku, kata Giwo, menyembunyikan kejahatannya dengan sikap yang sangat ramah kepada anak yang menjadi calon korban.
Pelaku membangun kedekatan dengan anak-anak tidak hanya dalam satu atau dua hari, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan hitungan tahun.
"Ini yang dilakukan oleh pelaku berinisial PR di Surabaya. Pelaku menggunakan akun palsu dengan foto dan nama guru. Lalu mem-follow anak-anak yang diincarnya satu persatu melalui media sosial instagram," tutur Giwo.
Baca juga: Pelajar Pria Korban Pelecehan Seksual Diduga Mantan PSK Bakal Dirujuk ke RS Jiwa Tarakan
Menurut Giwo, media sosial kini menjadi hal lumrah dan banyak diakses oleh anak-anak.
Mereka bahkan memiliki akun pribadi yang kadangkala orang tua tidak mengerti atau tidak mengetahuinya.
Dirinya mengimbau orang tua untuk mewaspadainya. Serta tidak mudah percaya pada orang asing yang memiliki hubungan baik dengan anak.
“Jika ada orang asing yang gemar memberikan hadiah pada anak, mengajak anak jalan atau hal-hal lain diluar kewajaran, sebaiknya hati-hati. Cek media sosial anak, cari tahu siapa kawan atau orang yang dekat dengan anak,” kata Giwo.
Dirinya meyakini bahwa anak-anak korban kejahatan grooming jumlahnya sangat banyak.(*)