Dulu Bangga Geluti Bisnis Token, Nyatanya Angel Lelga Diperdaya, Ini Kronologinya
Awal Maret 2022, Angel Lelga mengumumkan penuh percaya diri dan bangga menggeluti bisnis token dengan modal miliaran. Kini ia menarik ucapannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Awal Maret 2022, Angel Lelga mengumumkan penuh percaya diri dan bangga menggeluti bisnis token.
Ia menyebut produknya Angel Token. Bahkan untuk bisnis diakuinya kala itu menggelontorkan uang cukup besar.
"Kalau ditanya puluhan miliar, ya alhamdulillah, kita kan buka usaha apapun pasti ada modalnya yang cukup besar," kata Angel Lelga di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2022).
Angel Lelga merasa bisnis yang baru ia pelajari beberapa tahun belakangan ini dirasa sangat menarik sehingga ia ingin fokus di sana.
Baca juga: Angel Lelga Minta Pihak Pemilik Angel Token Beri Klarifikasi Soal Posisinya sebagai Brand Ambassador
"Kalau bisnis saya yang lain alhamdulillah karena sudah running gak perlu terjun langsung," ujar Angel.
"Saya fokuskan dulu sama token ini, karena saya lihat bisnis ini menarik dan akhrinya kami bikin sendiri dan kebetulan saya dibantu orang hebat," ujarnya.
Mantan istri Rhoma Irama itu berharap masyarakat yang ingin membeli tokennya bisa belajar lebih dulu.
Ia tak ingin bisnis tokennya membuat masyarakat merugi karena belum paham bagaimana berinvestasi dalam aset digital.
Bahkan karena meyakini potensi bisnis token yang digelutinya, Angel mengenyampingkan pekerjaan di dunia entertainment yang membesarkan namanya.
Sebab, ia merasa memiliki tanggung jawab yang besar karena berhubungan dengan uang orang banyak.
"Untuk saat dekat enggak dulu ya, karena mau fokus di sini. Ini enggak main-main ini bicara nasib orang juga jadi fokus di sini (Angel Token) dulu," kata Angel Lelga kala itu.
Namun, beberapa bulan setelah mengumumkan bisnis barunya tersebut, Angel Lelga panik.
Wajahnya pun terlihat tegang saat menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan pada 24 Mei lalu.
Baca juga: Betah Menjanda, Angel Lelga: Jomblo Itu Pilihan, Bukan Takdir
Ia mengaku jadi korban penipuan dan menyampaikan klarifikasi bahwa bisnis token yang digelutinya sepenuhnya bukan miliknya.