Pemakaman Rima Melati Masih Menunggu Anaknya Dari Jerman, Rencana Satu Liang Lahat dengan Ibunda
Rima Melati meninggal dunia. Bagaimana rencana pemakaman Rima Melati? Begini penuturan keluarga.
Editor: Anita K Wardhani
Nama Rima Melati, diperoleh dari pemberian Presiden Soekarno.
Saat itu, sekitar awal 1960-an Bung Karno sering mengganti nama orang yang dirasa kebarat-baratan.
Nama Rima sebenarnya akan diberikan Lientje kepada anak yang sedang dikandungnya.
Pada saat itu Marjolien yang sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima Melati kepada si anak jika perempuan.
Ia diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959) yang diperani Audrey Hepburn.
Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan.
Lientje yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan "Melati".
Rima Melati pernah meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1973 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama.
Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989).
Selain itu. pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima Melati meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet.
Rima juga sempat aktif berperan dalam sinetron seperti Wulan (RCTI), Kabut Sutera Ungu (Indosiar), Nyonya Nyonya Sosialita/Laba-Laba Cinta (Indosiar) dan Candy (RCTI).
Selain itu, Rima Melati juga dikenal sebagai sutradara televisi yang salah satu karyanya adalah Api Cinta Antonio Blanco.
(Tribunnews.com/Alivio) (Tribun Timur/Edi Sumardi)