Kesal Disebut Senang Kawin Cerai, Kalina Oktarani: Aku Merasa Tidak Menyakiti Orang Lain
Kalina Oktarani sudah tiga kali gagal berumah tangga. Padahal ia berusaha lebih baik dan sudah menuruti kemauan orangtuanya perihal jodoh.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kalina Oktarani sudah tiga kali gagal berumah tangga. Padahal ia berusaha lebih baik dan sudah menuruti kemauan orangtuanya perihal jodoh.
Memang diakuinya saat menikah dengan Deddy Corbuzier adalah keputusannya sendiri.
Namun, pernikahan keduanya dengan Insank Nasruddin karena mengikuti ucapan ayahnya. Sementara pernikahannya bersama Vicky Prasetyo mendapat restu dari sang ibu.
"Karena aku pikir pertama itu aku gagal karena keinginan sendiri, tapi yang kedua begitu aku mengikuti kata orang tua, yaitu dari papa aku dan yang seterusnya itu karena Mama aku yang minta, tapi ternyata gagal lagi. Sampai aku pikir omongan orang tua udah aku lakuin," ucap Kalina Oktarani ketika ditemui di Tangerang Selatan, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Dibandingkan dengan Sabrina Chairunnisa, Kalina Oktarani Singgung Kelebihan dan Kekurangan: Stop
Karena kenyataan itulah, tak sedikit orang kemudian beranggapan Kalina Oktarani senang kawin cerai. ia pun kesal.
"Orang pada bilang, Kalina itu senang banget kawin cerai, kawin cerai, padahal kalau dibilang pengin jadi orang baik, aku ngerasa aku bukan orang jahat yang menyakiti orang lain," jelas Kalina.
Kalina mengatakan bahwa dirinya sudah mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih, bahkan jauh sebelum sang ibu meninggal dunia.
Ia bahkan mengatakan bahwa dulunya dia dikelilingi oleh orang-orang jahat yang memberikan pengaruh tidak baik baginya.
"Kalau dibilang ingin jadi pribadi baik, bukan pada saat Mama aku meninggal, jauh sebelum, pada saat Mama aku sehat, aku ingin jadi manusia lebih baik lagi dan aku merasa memang aku bukan orang jahat."
"Justru yang sebelumnya aku dikelilingi orang jahat," lanjutnya.
Mendampingi sang ibu hingga ajal menjemput ternyata juga membuat Kalina tersadar mengenai makna kehidupan.
"Di saat Mama saya menghembuskan nafas terakhir itu di tangan saya, di hadapan saya, terus di situ saya baru menyadari ternyata orang hidup cuma begini ya."
"Kita hidup, kita berlaku baik, kita meninggal, udah, apa sih yang diingat lagi sama orang," tutupnya.