Cerita Produser dan Sutradara Celerina Judisari Tentang Kiprahnya di Belakang Layar
Celerina Judisari mengawali kariernya di perfilman sebagai produser untuk film "?(Tanda Tanya)" pada 2014.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Celerina Judisari mengawali kariernya di perfilman sebagai produser untuk film "?(Tanda Tanya)" pada 2014.
Ia kemudian mencoba kemampuannya menjadi sutradara dan mulai menikmati aktivitas di belakang layar.
Celerina atau yang akrab disapa Ayie itu mengaku sejak remaja sudah menyukai dunia perfilman.
Aktor idolanya adalah Ray Sahetapy.
"Saya dari remaja memang udah suka banget sama seni terutama film. Saya dulu ngefans banget sama Ray Sahetapy. Saking sukanya sampai bela-belain ngejar dia ke Festival Film Indonesia waktu itu diadakan di Bandung," ucap Celerina Judisari dalam wawancara virtual, Rabu (20/7/2022).
"Belasan tahun kemudian justru saya sebagai produser, memperoleh piala pemeran pendukung terbaik atas nama Ray Sahetapy di Festifal Film Bandung untuk perannya di film 2014 filmnya 'Siapa Di Atas Presiden'. Saya percaya ada korelasi energi positif dari peristiwa itu," ungkapnya.
Tak sampai situ, rupanya Ayie sosok di balik dua jagoan Indonesia yakni Gatotkaca di tahun 2021 dan ikut menggarap Gundala di tahun 2019.
Bagi Ayie pengalaman tak terlupakan adalah ketika menggarap Gatotkaca dan Kadet 1941 di tahun 2021 lalu.
“Saya sempat menangani dua film besar sekaligus dalam waktu yang berdekatan di masa pandemi. Mungkin hanya saya yang mendapat kesempatan seperti itu atau yang berani, itu gak tak terlupakan sih," tuturnya.
Baca juga: Sinopsis Film Detroit, Kisah Nyata Kerusuhan Ras, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV
"Orang lain bilang saya sudah gila. Tetapi saya menganggap ini adalah tantangan yang harus diselesaikan dengan baik. Memang bukan hal mudah karena dua film ini masing-masing melibatkan crew yang besar, sekitar 350 orang crew per film, lokasi yang sangat terbatas," terangnya.
Saat ini Film Kadet 1947 tayang di Netflix dengan peringkat nomor dua paling banyak dicari di bulan Juli ini.
“Generasi sekarang harus melihat Kadet 1947, supaya paham bahwa Indonesia tetap ada karena pengorbanan banyak pihak, termasuk anak-anak muda tahun 1947. Bayangkan para pejuang usia 18 hingga 20an bertempur secara fisik," kata Ayie
Rasa cintanya pada Indonesia dan dunia perfilam terbukti dalam keterlibatannya di perhelatan olahraga internasional Asian Games 2018 Jakarta – Palembang, kala itu Celerina bertindak sebagai Vice Director Ceremony yang menangani acara pembukan dan penutupan Asian Games 2018.
Ia ikut memproduseri video pembukaan Presiden Jokowi yang hadir dengan adegan motor terbangnya.
“Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim yang menghadirkan upacara Pembukaan dan Penutupan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua yang hampir setara dengan Asian Games 2018. Ada proses sharing knowledge dan knowhow kepada teman-teman di Papua. Semua untuk Indonesia," tegasnya.