Mini series ini juga banyak berbicara tentang keberanian dalam cinta. Berani mengambil keputusan untuk mengikuti kata hati dan memilih dengan siapa ia harus menghabiskan sisa hidupnya.

“No Ordinary Love” Episode 1

Mini series “No Ordinary Love” mengangkat cerita sepasang kekasih, Raia dan Ryan, yang telah menjalin hubungan cukup lama. Keduanya sama-sama sibuk bekerja.

Raia adalah seorang model yang kerap menghadiri berbagai sesi pemotretan. Di sanalah ia sering bertemu dengan sahabatnya, Ruben, yang adalah seorang fotografer. Di sela-sela momen kebersamaan mereka, Ruben melontarkan pertanyaan kepada Raia, ‘Kapan Nikah?’.

Pertanyaan ini ditanyakan Ruben karena hubungan Raia dan Ryan telah terjalin cukup lama dan bisa dikatakan siap memasuki jenjang berikutnya. Pada momen berbeda, Ryan kemudian menunjukkan cincin berlian terbaik dari CMK untuk melamar Raia.

Melalui konsep penyiaran yang singkat, padat, dan estetik, “No Ordinary Love” Episode 1 berhasil memunculkan adanya dukungan pada dua tim berbeda, antara tim Ryan atau tim Ruben.

Dukungan pada kedua orang yang berbeda ini, atau yang jaman sekarang dikenal dengan istilah “shipping” dari asal kata “relationship”, membuat penonton menjadi lebih nyaman melihat Raia berinteraksi dengan Ruben dibanding Ryan yang adalah kekasihnya.

Kedua interaksi yang berbeda antara Raia dan Ryan serta Raia dan Ruben inilah yang digadang-gadang akan menjadi konflik sentral di episode 2.

Episode 2 mini series “No Ordinary Love” tayang 4 Agustus 2022

Di luar spekulasi yang merajalela perihal #RubenAtauRyan, episode ke-2 tetap tayang pararel dengan isu shipping dari dua tim tersebut.

Dalam episode ini, Raia dan Ryan akhirnya bertunangan dan mereka sudah memulai merencanakan bagaimana pernikahan mereka nanti. Raia sangat bersemangat untuk memberi tahu Ruben soal pertunangannya, karena hal itu merupakan salah satu keinginan terbesar Raia, yaitu menikah.

Saat Ruben diberi tahu soal pertunangan itu, hati Ruben sangat hancur. Di satu sisi ia harus senang untuk Raia, di sisi lain ia harus berusaha menahan kesedihan dan kenyataan itu.

Sepanjang perjalanan mempersiapkan pernikahan, Raia dan Ryan ternyata menghadapi beberapa masalah yang membuat mereka beberapa kali beradu argumen. Di tengah persiapan pernikahan, Ryan malah sibuk dengan pekerjaan dan terlihat seperti tidak terlalu mempedulikan soal urusan pernikahan.

Hari demi hari semakin terlihat bahwa proses menuju pernikahan yang bahagia, ternyata berisi masalah yang bertubi-tubi. Lantas, mampukah Raia dan Ryan mengatasi konflik yang terus menerjang? Mantapkah hati keduanya untuk terus bersama?