"Saat ini pembalap masih belum, ini lebih ke sepatu roda sama taekwondo dulu kalau olahraganya," tambahnya.

Meski putranya kooperatif, Tya mengaku bahwa ia tak ingin mengarahkan Kanaka untuk menjadi artis.

Ia membebaskan pilihan anaknya.

"Cukup kooperatif kalau misalkan aku ajakin syuting tuh Kanaka lebih kooperatif dibandingkan adiknya."

"Cuman aku nggak mau bilang nanti dia akan jadi artis atau enggak," bebernya.

Saat ini, kegiatan di dunia hiburan menurut Tya lebih untuk bersenang-senang dan eksplorasi.

"Kalau misalkan dia mau mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya ya boleh aja."

"Jadi MC gitu, jadi host, selebriti, atau jadi influencer, atau jadi YouTuber, itu bisa jadi hal yang positif."

"Kalau sekarang boleh ikut syuting itu lebih ke seneng-seneng, syuting lebih ke liputan main-main, jadi lebih eksplorasi," ucapnya.

Baik Tya maupun suaminya sepakat untuk menomorsatukan pendidikan anak-anak mereka.

"Lebih ke nomor satu adalah pendidikan, pendidikan itu wajib."

"Harus karena aku dan suami kewajiban kita adalah memberikan pendidikan yang terbaik untuk Kanaka semampu kita."

"Tapi kalau anaknya mampu, bisa bagi-bagi waktu kenapa enggak?" terang Tya.

Kini, ia hanya ingin fokus untuk memperhatikan perkembangan putranya.