Diperiksa atas Laporan Gus Samsudin, Pesulap Merah Malah Ajarkan Trik Sulap ke Polisi
Pesulap Merah telah menjalani pemeriksaan atas laporan Gus Samsudin. Pemilik nama asli Marcel Radhival ini justru ajarkan trik sulap ke polisi.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: bunga pradipta p
Pesulap Merah memang seringkali membagikan konten-konten tentang pembongkaran praktek perdukunan.
Ternyata, Pesulap Merah memiliki alasan tersendiri mengapa membuat konten rahasia perdukunan tersebut.
Menurutnya, Allah SWT telah menitipkan pengetahuan sehingga dirinya harus manyampaikan hal tersebut ke masyarakat.
Bahkan ia merasa sudah kewajiban sebagai pemeluk agama Islam.
Sebab sudah banyak orang-orang yang tertipu praktek perdukunan berkedok agama.
Baca juga: Firdaus Oiwobo Ungkap Jati Diri Pesulap Merah, Ternyata Seorang Dukun: Bapak Angkatnya Dukun Senior
"Memilih konten (membongkar praktek perdukunan) karena saya merasa dititipkan pengetahuan dibalik rahasia perdukunan tersebut," kata Pesulap Merah, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Senin (8/8/2022).
"Kalau saya tidak sampaikan, ini bahaya nanti khawatir di kehidupan berikutnya saya ditanya sama Tuhan saya."
"Karena saya tahu semuanya rahasia perdukunan," sambungnya.
Dari aksinya tersebut terungkap identitas asli Pesulap Merah dan nama Marcel Radhival rupanya hanya nama panggung.
Diakui Pesulap Merah, ia sudah beberapa kali mengganti nama panggung sejak membuat konten pada 2014.
Baca juga: Siapa Pesulap Merah? Ini Sosok Marcel Radhival yang Tengah Berseteru dengan Gus Samsudin
"Dari tahun 2014 gonta-ganti. Jadi kan semua pesulap punya nama panggung," terang Pesulap Merah.
"Dulu awal-awal belajar sulap saya cari tahu apa nih yang bagus."
"Saya cari-cari pemberani, nah Marcel itu artinya pemberani. Radhival nggak ada (artinya), bagus aja."
"Akhirnya saya pakai lah Marcel Radhival untuk dunia kerja," paparnya.
Kian dikenal, awalnya Pesulap Merah mengunggah konten video tentang pembongkaran trik perdukunan yang dilakukan Gus Samsudin.
Berita lain terkait Pesulap Merah
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)