Jadi Genderuwo di Film Jagat Arwah, Ganindra Bimo Akui Bahagia: Dapet Privilege
Ganindra Bimo merasa mendapat privilege atau hak istimewa saat berperan sebagai Genderuwo di film Jagat Arwah.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
"Jadi salah satu yang bikin saya ada kedekatan banget sama karakternya adalah ketika bikin ide-ide kecil."
"Mulai dari mendengus, mulai dari napasnya, mulai dari gesture-gesturable-nya," sambungnya.
Bimo merasa penampakan Genderuwo yang dibawakannya merupakan hasil dari kerja sama tim.
"Ketika kita ngomongin soal dunia seni peran, saya percaya banget kata-kata ini adalah dunia kolaborasi."
"Jadi kolaborasinya terjalin antara tim wardrobe, tim make up, begitu juga departemen penyutradaraan, dengan pemainnya," ucapnya.
Meski harus menjadi sosok yang seram, Bimo mengaku dirinya dan pemain lain tak ada yang protes.
"Jadi ketika dikasih tanggung jawab, ketika kita sudah setuju dengan bentuk luarnya atau eksternalnya kayak kelihatannya."
"Seperti butuh gigi, butuh make up sama silikon tiga jam sebelum syuting, pake softlense."
"Kita semua nggak ada yang protes akan hal itu karena kami semua udah sepakat untuk satu bentuk yang disetujuin gitu dan mengiyakan untuk hal itu," bebernya.
Kendati demikian, Bimo mengaku merasa pegal pada bagian mata dan tubuhnya yang sudah melakukan persiapan beberapa jam sebelum syuting.
"Cuman kalau ditanya nyaman atau enggak ya paling matanya pegel."
"Terus duduknya tiga jam sebelum syuting kadang-kadang pegel," jelasnya.
Tak hanya sebelum syuting, Bimo juga harus membersihkan tubuhnya yang diwarnai hitam.
"Terus gua lebih kasihan ngelihat tim make up nya sih yang warna itemin sebadan ya, jadi tiga jam persiapan (ngasih warna hitam)."
"Beres syuting dibersihin juga kurang lebih satu setengah jam kalau nggak dua jam."
"Jadi kurang lebih sekitar empat jam," tutup Ganindra Bimo.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Ganindra Bimo