TRIBUNNEWS.COM - Ganindra Bimo merasa bahagia saat memerankan Genderuwo dalam film Jagat Arwah.

Menurut Ganindra Bimo, peran Genderuwo atau Dru yang diperankannya merupakan karakter unik yang membuatnya merasa mendapat privilege atau hak istimewa.

Dikutip dari YouTube Populer Seleb Kamis (29/9/2022), Ganindra Bimo membagikan ceritanya.

"Menurut gua, kebahagiaan tersendiri sih karena kapan lagi dapet privilege untuk memerankan sebuah peran yang mungkin seumur hidup lu enggak akan pernah bisa dapetin lagi."

"Kita nggak pernah tau kan jadi karakter yang unik," terang Ganindra Bimo.

Baca juga: Film Jagat Arwah Tayang 29 September, Ganindra Bimo Tebar Ancaman

Peran unik ini pun juga dapat membantu mengasah kemampuan akting para pemainnya.

"Sebenernya ini juga hal yang didiskusiin sama Oka waktu itu."

"Jadi kalau bisa ngambil peran yang memang bisa mengasah kemampuan aktingnya jadi bisa peran apa aja."

"Dari bentuk luarnya menyeramkan, cuman kalau udah kenal mungkin banyak yang bilang kalau gua aslinya Hello Kitty," tambahnya.

Ganindra Bimo pun merasa tak bisa secara sepenuhnya mengobservasi karakter yang dimainkannya.

"Apa yang saya rasakan sebagai manusia, bisa dibawa karakternya ke karakter yang sedang diperankan."

"Kebetulan memerankan karakter Dru yang mungkin observasinya nggak bisa 100 persen ketika kita mengobservasi orang pada umumnya gitu."

"Saya mungkin interview genderuwo dengan 100 pertanyaan dan saya nggak mungkin ngelihat kehidupan dia sehari-hari, punya perasaan atau enggak ya," imbuhnya.

Hal tersebut membuat Bimo mengembangkan idenya untuk membawakan karakter Genderuwo.

"Jadi salah satu yang bikin saya ada kedekatan banget sama karakternya adalah ketika bikin ide-ide kecil."

"Mulai dari mendengus, mulai dari napasnya, mulai dari gesture-gesturable-nya," sambungnya.

Bimo merasa penampakan Genderuwo yang dibawakannya merupakan hasil dari kerja sama tim.

"Ketika kita ngomongin soal dunia seni peran, saya percaya banget kata-kata ini adalah dunia kolaborasi."

"Jadi kolaborasinya terjalin antara tim wardrobe, tim make up, begitu juga departemen penyutradaraan, dengan pemainnya," ucapnya.

Meski harus menjadi sosok yang seram, Bimo mengaku dirinya dan pemain lain tak ada yang protes.

"Jadi ketika dikasih tanggung jawab, ketika kita sudah setuju dengan bentuk luarnya atau eksternalnya kayak kelihatannya."

"Seperti butuh gigi, butuh make up sama silikon tiga jam sebelum syuting, pake softlense."

"Kita semua nggak ada yang protes akan hal itu karena kami semua udah sepakat untuk satu bentuk yang disetujuin gitu dan mengiyakan untuk hal itu," bebernya.

Kendati demikian, Bimo mengaku merasa pegal pada bagian mata dan tubuhnya yang sudah melakukan persiapan beberapa jam sebelum syuting.

"Cuman kalau ditanya nyaman atau enggak ya paling matanya pegel."

"Terus duduknya tiga jam sebelum syuting kadang-kadang pegel," jelasnya.

Tak hanya sebelum syuting, Bimo juga harus membersihkan tubuhnya yang diwarnai hitam.

"Terus gua lebih kasihan ngelihat tim make up nya sih yang warna itemin sebadan ya, jadi tiga jam persiapan (ngasih warna hitam)."

"Beres syuting dibersihin juga kurang lebih satu setengah jam kalau nggak dua jam."

"Jadi kurang lebih sekitar empat jam," tutup Ganindra Bimo.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Ganindra Bimo