Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Film Sri Asih Batal Tayang 6 Oktober 2022, Simak Alasan Sutradara dan Jadwal Ulang Perilisannya

Simak alasan film Sri Asih batal tayang pada 6 Oktober 2022 di Bioskop Indonesia, Upi selaku sutradara menuliskan alasannya terkait produksi film.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Salma Fenty
zoom-in Film Sri Asih Batal Tayang 6 Oktober 2022, Simak Alasan Sutradara dan Jadwal Ulang Perilisannya
Kolase Tribunnews.com
Poster film Sri Asih dan alasan pembatalannya - Simak alasan film Sri Asih batal tayang pada 6 Oktober 2022 di Bioskop Indonesia, Upi selaku sutradara menuliskan alasannya. 

Menurutnya berita ini adalah hal yang mengecewakan , tetapi akan lebih kecewa lagi jika penonton melihat hasilnya tidak maksimal.

Namun, Upi juga merencanakan jadwal perilisan ulang pada 17 November 2022.

Dalam menuju tanggal perilisannya itu Upi akan berusaha memenuhi komitmennya dan menyelesaikan film dengan baik.

Keputusannya itu juga telah mendapat dukungan dari para produser film Sri Asih.

"Saya akan melanjutkan pengerjaan Sri Asih. Dan dalam waktu yang tak lama, akan siap saya persembahkan kepada teman-teman dalam bentuk terbaiknya, untuk kita rayakan bersama," pungkas tulisannya.

Baca juga: Cerita Pevita Pearce Fitting Kostum Sri Asih Buatan Los Angeles Via Zoom

Cerita Tentang Film Sri Asih

Film Sri Asih merupakan adaptasi dari komik dengan judul yang sama karya R.A Kosasih.

Berita Rekomendasi

Sri Asih merupakan film kedua yang produksi Jagat Sinema Bumilangit setelah film Gundala.

Film ini dibintangi oleh beberapa bintang kenamaan Indonesia, antara lain: Pevita Pearce, Reza Rahardian, Christine Hakim, Jefri Nichol, Dimas Anggara, dan Surya Saputra.

Sri Asih merupakan film superhero asli Indonesia.

Dikutip dari laman imdb.com, film ini bermula ketika Alana yang tidak tau mengapa ia selalu diliputi amarah.

Tapi Alana selalu berusaha melawannya.

Sebab ia lahir saat letusan gunung berapi yang memisahkannya dengan orang tuanya.

Alana kemudian diadopsi oleh seorang wanita kaya yang mencoba membantunya menjalani kehidupan normal.

Namun ketika dewasa, Alana menemukan kebenaran tentang asal-usulnya.

Ia bukanlah manusia biasa.

Perlu pengendalian diri agar bisa menjadi baik seumur hidup.

Atau menjadi kehancuran jika Alana tidak bisa mengendalikan amarahnya.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas