Apa Itu Berdendang Bergoyang, Festival Musik Undang Para Musisi selama 3 Hari, Terpaksa Dihentikan
Berdendang Bergoyang adalah festival musik atau konser yang mengundang para musisi tanah air, harusnya digelar tiga hari namun dihentikan.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Berdendang Bergoyang adalah festival atau konser musik yang mengundang sejumlah musisi Tanah Air.
Acara konser musik Berdendang Bergoyang digelar selama tiga hari berturut-turut, yakni 28-30 Oktober 2022.
Namun pada hari ketiga yakni Minggu (30/10/2022), konser mendadak dihentikan pihak kepolisian.
Lantaran para hari kedua, Sabtu (29/10/2022) para penonton mengungkapkan kekecewaannya pada penyelenggara acara.
Konser yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat juga dinilai tak kondusif hingga kisruh.
Ditelusuri, festival Berdendang Bergoyang diadakan oleh event organizer Emvrio Production.
Baca juga: Fakta Kericuhan Berdendang Bergoyang: Polisi Temukan Unsur Pidana, Jumlah Penonton Lampaui Kapasitas
Informasi terkait konser juga sempat diunggah oleh pihak Emvrio Production melalui website resminya.
Sementara diketahui lewat rundown acara, Berdendang Bergoyang turut mengundang sejumlah musisi papan atas Indonesia.
Bisa dilihat dari unggahan Instagram resmi @berdendang bergoyang, festival musik dibagi dalam lima panggung.
Seperti pada Berdendang Stage pada Jumat (28/10/2022), menampilkan Rizky Febian sebagai bintang pembuka, Mahalini, HIV!, Melly Goeslaw, Pamungkas, dan Padi Reborn menjadi penampilan penutup.
Selain Berdendang Stage, masih ada Bergoyang Stage yang menampilkan musisi Tony Q Rastafara hingga Armada.
Ada juga Bergembira Stage yang menampilkan musisi Yahya, grup Reality Club hingga Gangga.
Kemudian Hindia dan Iwa K juga ikut memeriahkan di Berdansa Stage.
Kelima ada Bergelora Stage yang menampilkan grup .Feast, Tulus hingga Jamrud.
Baca juga: Aura Kasih dan Feel Koplo Jadi Penutup di Berdendang Bergoyang Festival, Rossa Batal Manggung
Kemudian pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022), festival Berdendang Bergoyang turut mengundang sejumlah penyanyi dan grup musik lainnya.
Sama seperti hari pertama, festival digelar dengan lima stage yang berbeda dengan penampilan para musisi ternama.
Deretan penyanyi yang mengisi hari kedua yakni Nadine Amizah, Ardhito Pramono, Rhoma Irama, Ungu hingga Yovie n Nuno.
Pada hari kedua konser musik tersebut muncul kericuhan hingga membuat pihak kepolisian mencabut izin konser.
Akhirnya membuat festival Berdendang Bergoyang di hari ketiga, Minggu (30/10/2022) tak bisa terlaksana.
Melalui unggahan di Instagram resminya, pihak Berdendang Bergoyang menyampaikan permohonan maaf.
Sekaligus mengumumkan soal informasi refund tiket.
"Terkait segala kekurangan yang terjadi di Berdendang Bergoyang Festival 2022, kami ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh penonton dan berbagai pihak yang telah mendukung.
Dengan ini kami mengumumkan untuk seluruh pembeli tiket Berdendang Bergoyang Festival 2022 tanggal 29 & 30 Oktober 2022, serta 3 Days Pass dapat mengajukan permohonan refund atau pengembalian uang tiket 100 persen," tulis keterangan caption.
Perkembangan Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang
Perkembangan kasus kericuhan Konser Berdendang Bergoyang kini naik ke tahap penyidikan.
Pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan soal adanya unsur kelalaian dalam konser.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin kepada Tribunnews.
"Per hari ini naik sidik. Siang ini akan kita naikkan statusnya ke penyidikan," kata Komarudin.
Gelar perkara kasus kericuhan akan dilakukan pada Kamis sore ini.
Soal unsur pidana yang ditemukan, diduga ditemukan kelalaian yang menyebabkan sejumlah orang terluka.
"Sementara kelalaian yang menyebabkan orang lain luka," ucapnya.
Setelah melakukan gelar perkara, polisi kemungkinan akan memanggil sejumlah saksi.
"Sementara ini kita akan fokus melakukan gelar perkara dulu. Mungkin akan kita lihat apakah masih dibutuhkan saksi lagi atau tidak," jelasnya.
Konser Tidak Sesuai dengan Aturan Jumlah Penonton
Dalam kesempatan yang sama, Komarudin menyebut konser dihentikan karena jumlah penonton yang tidak sesuai dengan aturan kesepakatan.
Diketahui jumlah penonton yang hadir yakni 21 ribu orang.
Sementara kapasitas Istora Senayan hanya 10 ribu penonton saja.
"Dari penilaian saya sudah overload atau over kapasitas makanya kita hentikan," kata Komarudin
"Istora itu maksimal 10 ribu orang, tapi hasil pantauan kami 21 ribu jadi terpaksa kami hentikan acara konser tersebut," jelasnya.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul/Fahmi Ramadhan)