Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Batasi Kapasitas Penonton Konser, Pj Gubernur DKI Ingatkan Sanksi Pelanggar: Semua Harus Disiplin

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan adanya sanksi bagi pelanggar kebijakan keramaian dalam aktivitas konser musik.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Batasi Kapasitas Penonton Konser, Pj Gubernur DKI Ingatkan Sanksi Pelanggar: Semua Harus Disiplin
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (tengah). Dalam artikel mengulas tentang aturan baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal konser musik, akan ada sanksi bagi pelanggar. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan adanya sanksi bagi pelanggar kebijakan keramaian dalam aktivitas konser musik.

Diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menerapkan aturan baru terkait keramaian konser.

Pj Gubernur DKI mengimbau agar konser diisi sebanyak 70 persen dari kapasitas dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saya minta kepada dinas pariwisata kalau kursinya tempatnya ada 1.000 jangan dikasih 1.000, tapi 700 sehingga masih ada space jaga jarak dan lain-lain," kata Heru Budi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (13/11/2022).

Menurutnya, bagi siapapun yang melanggar, maka akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: Banyak Konser Musik, Menkes Imbau Selalu Pakai Masker

Untuk itu, Heru Budi, meminta semua pihak agar disiplin terhadap aturan yang ada.

"Semuanya sudah ada sanksi, jangan sampai melanggar lah, semua harus disiplin," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyambut baik kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang akan membatasi kegiatan festival musik atau konser.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengatakan kebijakan tersebut perlu diadaptasi oleh semua provinsi di Indonesia.

"Harus dilakukan oleh semua seluruh yang terkait. Terima kasih kepada DKI Jakarta, saya kira bukan hanya DKI seluruh provinsi harus ditertibkan (kegiatan kerumunan)," katanya dalam konferensi pers, Kamis (10/11/2022), dilansir Tribunnews.com.

Syahril menyebut, konser maupun kegiatan berkerumun selain berpotensi sebagai sumber penularan Covid-19, tetapi juga bisa menimbulkan kerusuhan.

"Harus bijaksana dalam melakukan hal ini artinya apa kerumunan yang begitu besar bukan saja akan menyebabkan penularan atau masalah covid tadi kita lihat beberapa kerusuhan terjadi karena kerumunan yang tidak bisa diatur," jelasnya.

Adapun kebijakan pembatasan jumlah penonton seiring masih diterapkannya PPKM level 1 di DKI Jakarta.

Berdendang Bergoyang adalah konser musik mengundang para musisi di Istora Senayan, harusnya digelar 3 hari tapi harus dihentikan.
Berdendang Bergoyang adalah konser musik mengundang para musisi di Istora Senayan, harusnya digelar 3 hari tapi harus dihentikan. (Kolase Tribunnews Instagram @berdendangbergoyang,)

Kemudian, diketahui beberapa waktu lalu, Polres Metro Jakarta Pusat menghentikan acara konser yang digelar di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas