Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

RS di Cianjur Hanya Bisa Operasi Korban Gempa Cedera Ringan, Yang Berat Dirujuk ke RSHS Bandung

Di tengah gempa susulan yang terjadi, pemilahan pasien yang cedera ringan dan berat sangat penting dalam manajemen penanganan bencana.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in RS di Cianjur Hanya Bisa Operasi Korban Gempa Cedera Ringan, Yang Berat Dirujuk ke RSHS Bandung
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI
GEMPA BUMI CIANJUR - Tim gabungan TNI/Polri dengan alat berat mencari dan evakuasi korban Gempa Cianjur yang meninggal dunia, Rabu (23/11/2022). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) mengungkap, kondisi terkini para korban cedera patah tulang pascagempa Cianjur. 

Di tengah gempa susulan yang terjadi, pemilahan pasien ini sangat penting dalam manajemen penanganan bencana.

Tujuannya agar pasien segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sesuai dengan urgensi kasusnya. 

Baca juga: Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur, Perusahaan Jamu Ini Salurkan Bantuan Senilai 500 Juta

Kasus-kasus cedera ekstremitas dengan kriteria berat atau mayor dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai RS rujukan utama kasus bedah orthopedi penanganan korban gempa Cianjur

Kasus-kasus orthopedi lainnya yang jumlahnya cukup banyak dilakukan penanganan di rumah sakit-rumah sakit di sekitar wilayah Cianjur dan juga di RS Bhayangkara Cianjur yang kondisinya masih baik pascagempa terjadi. 

Ketua PABOI Jawa Barat Dr. dr. Dicky Mulyadi, Sp.OT(K) menuturkan, kamar Operasi RS Bhayangkara Cianjur masih aman dan layak untuk melakukan tindakan operasi.

BERITA TERKAIT

Namun operasi yang dilakukan hanya untuk kasus-kasus ringan karena fasilitas dan kelengkapan yang tidak memadai untuk operasi major. 

“Alhamdulillah Sejauh ini pasien-pasien orthopaedi korban gempa Cianjur sudah tertangani dengan baik tanpa ada kendala," kata dokter Dicky dalam keterangan yang diterima, Kamis (24/11/2022).

Sedangkan untuk kamar operasi di RSUD Sayang Cianjur sampai saat ini masih dinyatakan tidak aman untuk tindakan pembedahan setelah dievaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Baca juga: Cerita Korban Gempa Cianjur yang Tertimbun Runtuhan Bangunan Madrasah, Alami Patah Tulang Kaki

"Sementara ini kegiatan penanganan mulai triage sampai tindakan pembedahan berjalan lancer dan relatif tidak terjadi penumpukan pasien," kata Dicky di lokasi bencana.

Dokter Dicky mengatakan, pada Rabu (23/11) semua pasien yang berjumlah sementara 94 orang yang terdata memerlukan tindakan pembedahan sudah tertangani dengan baik.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PABOI dr. Yogi Prabowo, Sp.OT(K) mengingatkan, untuk tetap waspada dan tidak boleh lengah karena masih banyak daerah-daerah yang belum dibuka aksesnya. Hal ini karena akses jalan yang tertutup akibat longsor. 

Hal ini juga yang mendasari instruksi dari PP PABOI untuk mengirimkan tim kedua dari Jakarta dengan membawa sumber daya manusia dan logistik tambahan untuk mensupport tim gabungan PABOI yang sudah bekerja di Cianjur. 

Dokter-dokter orthopaedi dan traumatologi yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana PABOI di beberapa wilayah yang dekat dengan Jawa Barat seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogjakarta dan Jawa Timur telah disiagakan untuk berangkat ke lokasi bencana gempa Cianjur jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sampai Kamis pagi ini dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi 191 kali gempa susulan.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan, dari 191 gempa susulan magnitudo terbesar adalah M.4.2 dan terkecil M.1.2.

"Update Susulan Gempabumi Cianjur M5.6 s/d 24 November 2022 pkl 06.00 WIB terjadi 191 kali gempa dgn Mag terbesar M4.2 dan Mag terkecil M1.2. Tren meluruh," cuit dia dalam twitter pribadinya, Kamis (24/11/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas