Amanda Zahra Tulis Surat Diduga untuk Arawinda Kirana: Aku Tak Habis Pikir Kamu Melakukan Itu Semua
Amanda Zahra menuliskan surat untuk wanita selingkuhan suaminya yang diduga Arawinda Kirana.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Sri Juliati
Bahkan, sekalipun aku memilih menetap, orangtuanya dan juga rumahnya tak lagi sama. Ia hanya akan melihat pertengkaran, air mata dan teriakan, apa pernah kalian berdua memikirkan itu?
Sebelum kamu datang padaku, ini bukan berarti aku menyalahkanmu saja atas hal ini. Kalian berdua salah. Aku bertengkar dengan suamiku 24/7. Ini hanyalah aku yang mencoba mengetuk hatimu. Aku harap kamu tidak melakukan ini lagi. Dan jika ini tidak melunakkan hatimu, aku tidak tahu harus melakukan apa lagi," demikian bunyi surat Amanda Zahra untuk wanita yang diduga Arawinda Kirana.
Ibu Amanda Zahra Murka
Ibunda Amanda Zahra, Verapia Baaman terlihat murka pada CEO KITE Entertainment, Chicco Jerikho setelah merilis pembelaan terhadap Arawinda Kirana.
Verapia Baaman tampak meninggalkan sebuah komentar di laman Instagram Chicco Jerikho.
Dirinya tak terima, pernyataan KITE Entertainment untuk membela Arawinda Kirana justru menuding putrinya, Amanda Zahra melakukan KDRT pada sang putra dan Guiddo Ilyasa.
Baca juga: Kite Entertainment Klarifikasi Sebut Arawinda Kirana Korban Manipulasi, Chicco Jerikho Kini Dihujat
"Chicco, saya maminya Amanda, Oma dari baby Lei, saya mau bicara sama kamu, saya tidak bisa DM kamu, tolong jangan hancurkan hidup anak saya lagi dengan cara kalian yang kotor," tulis Vera.
Chicco Jerikho tampak belum memberikan respons pada komentar ibu Amanda Zahra itu.
Komentar tersebut telah disukai hingga ribuan pengguna Instagram.
Banyak yang mendesak suami Putri Marino itu untuk tidak membela Arawinda atas kesalahannya.
Pernyataan Kite Entertainment Picu Kontroversi
Kite Entertainment ikut buka suara soal skandal perselingkuhan artis Arawinda Kirana.
Dalam klarifikasinya, Kite Entertainment membantah Arawinda Kirana sebagai perebut laki orang (pelakor).
Malah pihak agensi Arawinda Kirana menilai sang artis sebagai korban manipulasi.