Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Teknologi Canggih di Balik Film Avatar: The Way of Water, HRF & Sinematografi Underwater 3D Terbaru

Berikut adalah teknologi canggih dibalik proses film Avatar: The Way of Water, dikenalkan teknologi HIgh Frame Rate (HRF) dan underwater 3D terbaru.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Teknologi Canggih di Balik Film Avatar: The Way of Water, HRF & Sinematografi Underwater 3D Terbaru
IMDb
Trinity Jo-Li Bliss dalam film Avatar 2: The Way of Water - Teknologi canggih dibalik proses film Avatar: The Way of Water, dikenalkan teknologi HIgh Frame Rate (HRF) dan underwater 3D terbaru. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah teknologi canggih dibalik pembuatan film Avatar: The Way of Water.

Sutradara film Avatar: The Way of Water, James Cameron memecahkan rekor film box office berkat teknologi baru yang diciptakan dalam membuat film.

Perkembangan pesat selama 13 tahun setelah film pertama Avatar, memungkinkan sutradara James untuk menggunakan teknologi dan alat yang lebih canggih untuk menghasilkan efek terbaik.

Melansir collider.com, seperti di Film Avatar pertama yang dirilis tahun 2009, James juga mengenal teknologi 3D yang saat itu diputar di IMAX.

Pada film Avatar: The Way of Water ini dikenalkan teknologi HIgh Frame Rate (HRF) yang dapat merekam 48 bingkai per detik.

Itu berarti penonton dapat melihat 48 gambar dalam waktu satu detik.

Baca juga: Profil Sam Worthington, Pemeran Jake Sully di Film Avatar 2: The Way of Water

Jumlah tersebut memungkinkan adegan aksi dalam film dapat terlihat lebih mulus.

Berita Rekomendasi

Selain itu penggunaan teknologi sinematografi bawah air di film Avatar: The Way of Water adalah resep dari pembuatan film ini.

James Cameron mengguakan mo-cap underwater 3D terbaru yang diciptakannya untuk sekuel film ini.

Sam Worthington dalam film Avatar 2: The Way of Water.
Sam Worthington dalam film Avatar 2: The Way of Water. (IMDb)

Mengutip dari ymcinema.com, pada film Avatar 2 ini pertama kali menggunakan teknologi kamera khusus untuk mengambil adegan bawah air.

Selain Sony VENICE, rig bawah air dibuat dari Beam Splitter 3D bernama DeepX 3D yang dikembangkan oleh penemu dan sinematografer Pawel Achtel.

Kaca yang digunakan adalah lensa Nikonos 15mm, yaitu lensa lama khusus yang dikembangkan oleh Nikon untuk fotografi bawah air.

Kombinasi ini disusun untuk memberikan citra bawah air IMAX 3D yang bersih dan bebas distorsi.

Dikutip dari Screen Rant, alih-alih meniru adegan bawah air dengan menggantungkan orang dari kabel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas