Merokok Dapat Turunkan Konsentrasi Belajar Siswa di Kelas, Kok Bisa? Begini Penjelasan Dokter
Dokter spesialis paru, dr Faisal Rizal Matondang, Sp.P(K). ungkap hubungan antara kebiasaan merokok dengan konsentrasi belajar saat di kelas.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dapat menimbulkan berbagai penyakit, merokok dapat berpengaruh menurunkan konsentrasi belajar pada siswa di kelas.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis paru, dr Faisal Rizal Matondang, Sp.P(K).
Loh kok bisa?
Menurut dr Faisal, merokok mengandung nikotin, yang saat diisap akan melepaskan hormon endorfin.
Pada dasarnya, endorfin membuat perasaan senang hingga rileks.
Baca juga: Kiat Sederhana Agar Berhenti Merokok
"Sehingga orang yang tadinya pendiam menjadi mudah bergaul. Sehingga timbul perokok sosial," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Kamis (18/1/2023).
Di tempat umum, saat berkumpul bersama teman, perokok akan lebih lancar berbicara dibandingkan tanpa merokok.
Usai merokok, tubuh pun menjadi candu pada nikotin dan otak akan selalu meminta.
Saat sedang berada di kelas, tentu tidak diperbolehkan untuk merokok.
Situasi ini membuat pelajar menjadi gelisah dan cemas.
"Sudah candu pada nikotin, otaknya akan meminta. Padahal masa belajar ini tentu tidak boleh merokok. Sehingga pelajar akan gelisah dan cemas," paparnya lagi.
Situasi ini tentu dapat menurunkan konsentrasi pelajar saat menerima pelajaran.
Konsentrasi berkurang, hal ini pulalah yang menurunkan kemampuan dalam menyerap pelajaran yang diberikan di sekolah.