Sosok Pendakwah Dennis Lim, Tegas Bukan Mualaf hingga Ungkap Awal Ayahnya Datang ke Indonesia
Simak sosok Dennis Lim, pendakwah yang orang tuanya sempat buka kasino saat masuk ke Indonesia.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Dennis Lim.
Dikutip dari Tribun Palembang, Dennis Lim pernah mengenyam pendidikan di SMA Katolik.
Kini, Dennis Lim berusia 29 tahun yang dibesarkan dari keluarga Tionghoa.
Diketahui, Dennis Lim belajar Pondok Pesantren Daarut Tauhiid sejak 15 Maret 2017.
Hingga saat ini, Dennis Lim aktif menjadi kader dakwah dari yayasan asuhan Aa Gym tersebut.
Dennis Lim dikenal sebagai pendakwah muda yang memiliki bahasa lugas dan mudah dipahami.
Selain menjadi aktivis muda, Dennis Lim juga sangat peduli terhadap literasi dengan menekuni bidang kepenulisan.
Baca juga: Pendakwah Kang Rashid Meninggal, Teuku Wisnu Ucap Duka
Tak hanya itu, Dennis Lim menjadi kepala sekolah pada homeschooling level SMP yang berfokus pada Alquran, literasi dan leadership itu.
Sebagai informasi, Dennis Lim sudah menikah dengan Yunda Faisyah.
Dalam Instagram miliknya, pendakwah yang akrab disapa Koh Dennis Lim tersebut juga mengadakan pengajian rutin di beberapa tempat bersama istrinya.
Tentang keluarga Dennis Lim, tegas dirinya bukan mualaf
Banyak yang mengira sosok Dennis Lim adalah seorang mualaf.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Dennis.
Dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Sabtu (4/2/2023), Dennis mengaku bahwa ayahnya yang menjadi mualaf.
"Papamu dulu mualaf ya?" tanya Denny Sumargo.
"Iya bokap mualaf," jawab Dennis.
"Lu nya mualaf juga?" Denny meyakinkan.
"Yang mualaf bokap ikut ibu, nikah," jelas Dennis.
Dennis pun melanjutkan ceritanya.
"Jadi secara lahir mah sudah Islam, walaupun masuk Islamnya karena nikah aja."
"Belum jalani syariat, belum salat, walaupun nyokap udah salat, berusaha ngajarin juga."
"Udah gitu tinggal sama nenek lagi yang Buddha," ungkapnya.
Dennis pernah bersekolah di sekolah Katolik.
"Walaupun akhirnya setelah dua tahun mereka misah rumah sendiri, saya masih sama mereka cukup lama."
"Waktu SD, waktu SMP, jadi ikut nenek kasih makan babi, TK sampai SMA sekolah Katolik," bebernya.
"Jadi berarti agamamu dari dulu sebenernya Islam?" tanya Denny dan diiyakan oleh Dennis.
"Salat dulu?" tanyanya lagi.
Dennis pun mengaku awalnya belum mengerti salat.
"Awal-awal belum ngerti salat, mulai belajar Islam lebih dalemnya kan waktu pulang dari Thailand," tuturnya.
"Oh begitu, jadi aku pikir kamu itu tadinya agama lain terus kemudian masuk Islam," tanggap Denny.
"Yang mualaf malah si bokap ya?" Denny kembali meyakinkan dan diiyakan oleh Dennis.
Awal mula ayah Dennis Lim masuk ke Indonesia
Dilahirkan dari keluarga Tionghoa, Dennis Lim pun mneceritakan awal keluarganya masuk ke Indonesia.
"Terus bokap itu dia kerja apa dulu?" tanya Denny.
Dennis pun sedikit menceritakan sejarah pendahulunya.
"Orang Cina masuk ke Indonesia kan terpaksa sebetulnya dulu ya."
"Tiga gelombang dari tahun 700-an Masehi tuh jamannya Wong Fei Hung depannya botak belakangnya berambut," ungkap Dennis.
"Juga jamannya Dinasti Ming 1400-an, Laksamana Cheng Ho itu juga beliau muslim."
"Kalau yang kami dari jaman 1900 awal, Ip Man Wing Chun dijajah Jepang kan, kabur ke selatan," lanjutnya.
Saat itu, ayah Dennis lahir di Belitung.
"Jadi orang tuanya bokap dateng ke sini ya?" tanya Denny.
"Iya yang masih lahir di Cina mah kakek nenek ke atas."
"(Bokap) tahun 66 udah lahir di Belitung, mendaratnya di Belitung waktu itu," papar Dennis.
Ayah Dennis Lim buka kasino di Indonesia karena kendala bahasa
Saat masuk Indonesia, ayah Dennis Lim tidak bisa bahasa Indonesia.
Hingga kemudian sang ayah memutuskan untuk membuka kasino saat sudah pindah ke Bogor.
"Karena pada nggak bisa bahasa Indonesia, kerja juga siapa yang mau ngasih kerjaan."
"Pilihannya dua, kalau nggak jualan ya masuk ke dunia hitam."
"Bokap waktu itu dia buka kasino, pas udah di Bogor," sambung Dennis.
Seiring berjalannya waktu, lokasi kasino pun berubah fungsi.
"Ada yang di ruko, ada yang sekarang jadi diskotik juga, yang sekarang jadi gereja juga ada."
"Namanya ruko udah abis masanya, dijadiin gereja, ada di jaman itu," ujarnya.
Tak dipungkiri, dari penghasilan kasino tersebut, ayah Dennis mendapatkan banyak uang meski menjalani bisnis haram tersebut secara terselubung.
"Diem-diem (terselubung), gede sih (dapetnya), duit itu kayak air, banyak."
"Masih cash lagi belum jaman transfer saat itu," tutup Dennis Lim.
(Tribunnews.com/Katarina Retri) (Tribun Palembang/Tria Agustina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.