Perjalanan Agensi BTS Menjadi Pemegang Saham Terbesar SM Entertainment
HYBE juga mengumumkan penawaran tender untuk saham SM yang dipegang oleh pemegang saham minoritas.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Perusahaan jasa keuangan NH Investment & Securities mengatakan dalam sebuah catatan, Lee Soo Man dan HYBE tampaknya telah bekerja sama karena Lee sangat membutuhkan sekutu untuk bersaing melawan aliansi antara dewan direksi SM, Kakao dan APCM.
Lee Soo Man mengajukan perintah sementara pada Rabu (8/2/2023), untuk memblokir penjualan saham ke Kakao, dengan mengatakan penerbitan saham baru ke Kakao adalah "ilegal" dan dirancang untuk melemahkan posisi pemegang saham terbesar saat ini.
Kakao, yang mengatakan kesepakatannya dengan SM akan membantu mengejar proyek bersama termasuk audisi K-pop global, menolak berkomentar mengenai masalah ini.
HYBE adalah agensi yang menaungi boyband BTS. Sementara SM adalah rumah bagi artis K-pop populer seperti NCT, Red Velvet hingga girlband yang memiliki konsep futuristik Aespa.
Baca juga: Profil HYBE Corporation yang Akuisisi 14,8 Persen Saham di SM Entertainment
Industri musik pop Korea Selatan selama bertahun-tahun didominasi oleh tiga perusahaan besar yaitu SM, JYP, dan YG Entertainment. Hingga popularitas BTS naik secara mengejutkan, membuat HYBE lebih besar dari tiga agensi tersebut.
Namun, anggota BTS diperkirakan akan memulai wajib militer mereka dalam beberapa tahun ke depan, dimulai dengan Jin, anggota tertua yang bergabung dengan militer pada Desember.
Boyband beranggotakan tujuh orang itu diperkirakan dapat kembali berkumpul dengan formasi lengkap pada 2025.
Dengan hiatusnya BTS, portofolio luas SM Entertainment akan terbukti menguntungkan secara komersial untuk HYBE, kata kritikus musik Kim Do Heon.
"HYBE menjadi raksasa tetapi kelemahannya adalah tidak memiliki warisan. SM adalah perusahaan yang ada sepanjang sejarah K-pop dan akan membawa warisan bagi HYBE," kata Kim.