Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kronologi Rumah Nindy Ayunda Diteror Puluhan Oknum TNI yang Mencari Dito Mahendra

Nindy Ayunda membeberkan kronologi peneror rumahnya yang dilakukan oleh oknum TNI. Aksi teror itu terjadi sepulangnya Nindy dari Palembang.

Penulis: Dian Hastuti
Editor: Salma Fenty
zoom-in Kronologi Rumah Nindy Ayunda Diteror Puluhan Oknum TNI yang Mencari Dito Mahendra
Instagram @nindyayunda
Nindy Ayunda membeberkan kronologi peneror rumahnya yang dilakukan oleh oknum TNI. Aksi teror itu terjadi sepulangnya Nindy dari Palembang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi aksi teror yang diterima penyanyi Nindy Ayunda dari puluhan oknum TNI, sepulang dari Palembang.

Mengaku diteror oknum TNI, Nindy Ayunda memilih mengadu ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Saat itu, Nindy Ayunda juga membeberkan kronologi teror dan intimidasi yang dihadapinya.

Teror itu terjadi setelah Nindy Ayunda pulang dari Palembang guna menemui sesorang.

Nindy bertolak ke Palembang dengan satu teman perempuannya pada Sabtu (1/4/2023)

"Awalnya saya mengawali perjalanan saya ke Palembang, saya terbang ke Palembang Sabtu untuk menemui seseorang di Palembang."

"Kemudian sesampainya disana, saya datang ke Palembang hanya berdua orang, teman saya perempuan," kata Nindy Ayunda di Gedung LPSK, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Nindy Ayunda Akui Kantongi Identitas Oknum TNI Peneror Rumahnya, Ada yang Berpangkat Letkol

BERITA REKOMENDASI

Nindy merasa kedatangannya ke Palembang tanpa ada niatan buruk.

"Saya datang kesana tanpa ada niat sesuatu yang buruk, setibanya disana saya langsung ke rumahnya," ujarnya.

Dalam perjalanan ke alamat yang ditujunya, Nindy Ayunda mengaku dihadang oleh preman di perkampungan itu.

"Ternyata saya dihadang sepuluh preman, sepuluh preman ini mengintimidasi saya. Tapi alhamdulillah saya masih bisa keluar dari perkampungan tersebut."

"Mungkin teman-teman bisa tahu daerah Tangga Buntung, daerah disana sangat serem ya di Palembang," terangnya.

Gagal menemui orang yang dituju di Palembang, Nindy akhirnya pulang ke Jakarta pada Minggu (2/4/2023).

Nindy Ayunda saat ditemui di Gedung LPSK, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2022).
Nindy Ayunda saat ditemui di Gedung LPSK, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2022). (Tribunnews.com/ Fauzi Nur Alamsyah)

Ia memilih pulang ke rumah kawasan Kebayoran untuk menemui sang adik, hingga aksi teror itu terjadi.

Ada tiga orang berperawakan tegap dan berambut gondrong, terlihat mencurigakan di lingkungan sekitar rumahnya itu.

"Saya menyuruh staf untuk mengambil barang. Dia keluar rumah melihat ada orang yang mencurigakan sebanyak tiga orang," ungkapnya.

Teror Bermula dari Mencari Dito Mahendra

Peneroran berlanjut, datang sejumlah oknum TNI yang mencari Dito Mahendra di kediaman Nindy.

"Selanjutnya sekitar pukul 22.00 WIB saat saya sedang makan bersama adik.

"Kemudian ART kembali menginformasikan bahwa ada orang yang mencari Bapak Dito, lalu saya meminta untuk mengunci pintu," jelasnya.

Baca juga: Selama Ini Digosipkan Pacaran, Nindy Ayunda Ungkap Hubungan Sebenarnya dengan Dito Mahendra

Aksi teror itu terjadi hingga keesokan harinya, Senin (3/4/2023).

"Tiba-tiba ramai datang, tiga, lima, sepuluh dan itu ada oknum dari TNI. Hal tersebut terjadi mulai pukul 22.00 WIB sampai 07.30 WIB," tuturnya.

Mantan istri Askara Parasady Harsono itu mencurigai aksi teror berkaitan dengan kedatangannya ke Palembang.

"Saya langsung panik, ada apa ini? Apakah kedatangan saya ke Palembang ini membuat ancaman untuk oknum TNI tersebut gitu," ucapnya.

Nindy telah melaporkan oknum TNI peneror rumahnya itu ke Puspom (Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia).

"Saya mendapatkan perlakuan seperti itu juga saya tidak bisa beribadah, sahur tidak tenang."

"Saya akhirnya melaporkan ke Puspon TNI by phone waktu itu. Akhirnya mereka datang ke rumah situsi udah clear baru (saya) evakuasi," ujarnya.

Baca juga: Rumahnya Didatangi Puluhan Orang Tak Dikenal, Nindy Ayunda Akui Trauma: Teror dari Jam 10 Malam

Ibu dua anak itu mengaku trauma dengan kejadian teror tersebut.

"Peristiwa ini sudah sangat menimbulkan trauma, karena yang dantng itu bukan hanya satu dua orang, tapi betul-betul 30 orang," ungkapnya.

Nindy mengaku telah mengantongi identitas dan bukti aksi teror di hari Minggu itu.

"Saya sudah mendapatkan data-datanya orang itu ketuanya adalah inisalnya HS pangkatnya Letkol (Letnan Kolonel) satuannya infantri."

"Saya punya foto-fotonya, saya punya bukti mereka melakukan kerusakan," pungkas Nindy.

Nindy Akui Tahu Kasus Dito Mahendra

Diketahui, Nindy sebelumnya mengaku mengetahui betul kasus yang tengah disangkakan kepada Dito, baik dugaan TPPU Nurhadi hingga kepemilikan Senjata Api (Senpi) Ilegal.

Namun, wanita berusia 34 tahun ini tak mau bicara banyak perihak kasus TPPU Nurhadi yang menyeret nama Dito, karena sudah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau penggeledahan, katanya penyidik KPK bawa dua koper dari penggeledahan itu, nyatanya tidak ada barang yang dibawa. Mungkin mereka bawa barang-barang mereka," ucapnya.

"Karena tidak ditemukan file apa pun dari hasil penggeledahan. Hasil itu sudah ditandangani lah," sambungnya 

Terkait kasus dugaan kepemilikan Senpi ilegal, janda anak dua ini menyebut kabar beredar pihak Dito tidak memberi tahu soal keberadaan surat senjata itu.

Baca juga: Kembali Mangkir dari Panggilan Penyidik, Polisi Akan Jemput Paksa Dito Mahendra

"Katanya sembilan Senpi tidak ada surat itu kan, tiga air soft gun tidak perlu ada surat, enam ada suratnya. Tapi lagi di proses di penyidikan dan sedang berjalan," jelasnya.

Dua kasus yang dijalani oleh Dito Mahendra tak membuat Nindy Ayunda takut, kalau namanya terseret dan akan menjadi saksi.

"Enggak, saya enggak takut. Karena masalah saya dan dia beda," tegasnya.

(Tribunnews.com/dian/Fauzi Alamsyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas