Arya Saloka Ungkap Alasan Vakum dari Sinetron Ikatan Cinta, Singgung Sistem Syuting hingga Produksi
Arya Saloka mengungkapkan alasannya vakum dari sinetron Ikatan Cinta, singgung sistem syuting hingga produksi.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Arya Saloka mengungkapkan alasannya sempat vakum dari sinetron Ikatan Cinta, singgung soal sistem syuting hingga produksi.
Diketahui sebelumnya, tokoh Aldebaran yang diperankan oleh Arya Saloka sempat menghilang beberapa saat dari sinetron Ikatan Cinta.
Hal tersebut buntut dari keputusan Arya Saloka yang memilih berhenti sejenak dari sinetron tersebut.
Dalam video podcast bersama Kiki Saputri, sumai dari Putri Anne itu membeberkan alasannya vakum sejenak dari sinetron yang telah membesarkan namanya tersebut.
Arya menyebut dirinya adalah sosok yang kritis, terlebih dalam hal pekerjaan.
Saat itu ia menginginkan seluruh pihak yang terlibat dalam sinetron Ikatan Cinta bisa berbenah.
Baca juga: Arya Saloka Unggah Video Pamit, Ternyata Ini yang Dikatakannya, Hengkang dari Ikatan Cinta?
"Gue kan agak cukup kritis ya, gua itu sebenernya kepingin yuk berbenah, kita buat tontonan yang bagus di TV," ucap Arya Saloka dikutip dari Youtube Kiky Saputri Official, Sabtu (15/4/2023).
Terlebih Arya Saloka selalu ingin memberikan yang terbaik ketika ia melakukan sesuatu.
"Gue kalau mengerjakan sesuatu pasti kasih yang baik dari guenya, gue nggak pingin setengah-setengah lah," sambungnya.
Ayah satu orang anak tersebut menyoroti mengenai industri seni peran yang kerap di bagi menjadi beberapa kategori.
Atas hal tersebut tampaknya Arya Saloka kurang setuju.
Ia menilai di dalam dunia seni peran itu sama, yang mebedakan hanyalah kebutuhan.
Baca juga: Akui Tak Mau Terjebak Zona Nyaman, Arya Saloka Putuskan Pamit: Terima Kasih atas Support-nya
"Mungkin ada yang pernah denger kalau industri kita itu dikotak-kotakan, sinetron nih, film nih, gitu-gitu sih itu kan dikotak-kotakan."
"Sebenernya balik lagi, pada dasarnya seni peran itu kan sama, yang membedakan itu kan kebutuhan."