Poligami Tak Direstui, Virgoun Terapkan Silent Treatment Hukum Inara Rusli, Efeknya Merusak Mental
Inara Rusli mengungkap ke publik niat poligami sang suami Virgoun. Sebagai istri sah, Inara tak pernah menyetujui hal itu.
Editor: Willem Jonata
TRIJBUNNEWS.COM - Inara Rusli, istri penyanyi Virgoun, jadi sorotan karena mengungkap aib rumah tangganya.
Ia membuat pengakuan menyejutkan dengan mengungkap bahwa sang suami Virgoun punya wanita selingkuhan. Namanya Austina Tenri Ajeng Anisa.
Tak hanya itu, Inara Rusli juga membeberkan bagaimana Virgoun memperlakukannya setelah niat poligami tak direstui olehnya sebagai istri.
Virgoun, menurut dia, akan mendiamkan Inara berhari-hari.
Baca juga: Perubahan Sikap Virgoun saat Keinginan Poligaminya Ditolak Inara: Dia Silent Treatment Berhari-hari
"Kalian gak akan pernah bisa ngerti gimana rasanya hampir tiap hari dikasih roller coaster efferct (love bombing sampai silent treatment)."
"Cuma agar sepertinya saya menyetujui ide poligami menikahi perempuan."
"Kemudian dia kasih saya silent treatment berhari-hari tiap saya menunjukan penolakan terhadap keinginannya untuk poligami dengan wanita yang sudah sengaja dari awal dia libatkan untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kami," ujar Inara, dikutip dari Instagram Story-nya, Rabu (26/4/2023).
Saking marahnya, Inara menyebut wanita selingkuhan Virgoun sebagai pelacur.
Silent treatment dan dampaknya bagi korban
Pertengkaran dalam sebuah hubungan, baik pacaran atau yang sudah menikah, merupakan hal lumrah terjadi.
Situasi tersebuut biasa muncul karena adanya perbedaan pendapat, kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi.
Di kala dalam sebuah hubungan tidak ada yang mau kompromi atau menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan malah mempertahankan ego masing-masing, maka silent treatment tidak jarang menjadi jawabannya.
Baca juga: 5 Zodiak yang Paling Sering Melakukan Silent Treatment dalam Hubungan Cinta
Seperti dikutip dari Kompas.com, tidak sedikit orang yang memilih diam atau meninggalkan pasangannya untuk menghindari pertengkaran dan konflik terus berlanjut.
Mungkin diam dapat menjadi pilihan yang tepat, tetapi bukan berarti dapat menjadi setiap solusi bila ada masalah.