Poligami Tak Direstui, Virgoun Terapkan Silent Treatment Hukum Inara Rusli, Efeknya Merusak Mental
Inara Rusli mengungkap ke publik niat poligami sang suami Virgoun. Sebagai istri sah, Inara tak pernah menyetujui hal itu.
Editor: Willem Jonata
Pendiaman atau silent treatment yang dilakukan secara terus-menerus justru malah bisa menjadi pemicu hubungan yang tidak sehat dan bersifat negatif.
Meskipun, silent treatment yang dilakukan ini berawal ketika seseorang merasa marah, frustasi, atau merasa kewalahan dalam menghadapi masalah dalam hubungan.
Maka dari itu, seseorang tersebut memilih melakukan silent treatment sebagai jalan keluar dari masalahnya.
Akan tetapi, silent treatment ini bisa jadi juga sebagai hukuman psikologis dengan maksud mengabaikan orang lain, baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, dan asmara yang dengan sengaja menunjukkan perilaku tidak peduli pada orang lain.
Baca juga: Inara Rusli Akan Laporkan Dugaan Perselingkuhan Virgoun dengan TAA ke Polisi?
Nyatanya, silent treatment juga bisa menjadi pertanda perilaku playing victim yang merasa hanya dirinyalah yang menjadi korban.
Lebih dari itu, seseorang yang melakukan silent treatment mendapati dirinya mempunyai kendali penuh dalam sebuah hubungan.
Sementara itu, pasangannya dibuat kebingungan dan takut atas hubungan yang cenderung bergerak ke arah berakhir.
Tindakan yang dilakukan oleh pelaku memaksa pasangannya untuk patuh selama yang dirinya inginkan.
Akibatnya, seseorang yang mengalami hubungan ini akan merasa dirinya tidak memiliki harga diri dan tidak berdaya dalam sebuah hubungan karena terus mempertanyakan dan merasa ada yang salah pada dirinya.
Buruknya lagi, tindakan silent treatment akan menyebabkan pelaku tidak memiliki keinginan untuk mengatasi masalah dan menyelesaikan konflik secara tepat.
Karena dirinya hanya ingin didengarkan dan lebih mengutamakan ego daripada kepentingan bersama.
Tentunya, secara psikologis seseorang yang kerap menerima silent treatment akan menderita dan buruknya lagi akan menyebabkan kesehatan mental yang buruk, bahkan memicu trauma.
Tidak jarang juga seseorang yang mengalami silent treatment tidak ingin menjalani hubungan karena merasa ada masalah yang belum usai dan takut bila apa yang dirinya dulu alami akan terulang kembali.
Melansir dari verywellmind, tindakan silent treatment merupakan salah satu cara manipulasi kepada pasangan.