Film Dokumenter Pulang Rimba Diharapkan Bangun Kesadaran Pentingnya Pendidikan
Pulang Rimba merupakan film dokumenter yang mengangkat kisah nyata dari seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba asal Jambi bernama Pauzan
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kreasi Prasasti Perdamaian (KKP) berkolaborasi dengan YPM Salman ITB dan Salman Film Academy mengupas film dokumenter Pulang Rimba.
Di acara yang menjadi bagian dari roadshow film tersebut, produser dan sutradara Salman Film Academy Iqbal Alfajri menyampaikan apresiasi karena film ini dinilai mampu mengangkat isu yang seksi terkait pendidikan di Suku Anak Dalam.
Film Pulang Rimba merupakan film dokumenter yang mengangkat kisah nyata dari seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba asal Jambi bernama Pauzan.
Perjuangan Pauzan di film tersebut begitu menggetarkan. Ia menempuh pensisika hingga pendidikan tinggi di Polbangtan Bogor.
Baca juga: Deretan Film Dokumenter Sampai Independen Siap Ditayangkan Dalam Gelaran Festival Film Balinale 2023
“Saya orang rimba yang diberikan kesempatan menamatkan perguruan tinggi. Film Pulang Rimba ini menjadi jembatan saya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi SAD,” ujar Pauzan.
Iqbal mengatakan di beberapa wilayah, terutama Sumatera yang lekat dengan wilayah kebun sawit, masih merasakan adanya ketimpangan kualitas pendidikan.
“Menurut saya, pemerataan pendidikan masih perlu perhatian khusus, terutama memberikan fasilitas kepada SAD supaya semakin tanggap terhadap perubahan,” sambung Iqbal.
Oleh karenanya, kisah Pauzan di film ini diharapkan menciptakan perubahan baik bagi anak-anak Suku Anak Dalam dari segi pendidikan sekaligus menciptakan kesadaran publik terhadap eksistensi mereka.
Alifa Shavira selaku tim produksi dan riset KPP menjelaskan roadshow film Pulang Rimba ini menjadi rangkaian panjang yang dilakukan untuk kampanye pendidikan.
Sebelumnya film ini sudah menyambangi beberapa kota di Indonesia, seperti Yogjakarta, Semarang, Jambi, Bogor, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya.
Melalui roadshow, diharapkan film ini memberikan gambaran kepada generasi muda tentang pentingnya pendidikan.
Berdasarkan kisah Pauzan, tentu memotivasi generasi muda bahwa jarak dan waktu bukan lagi menjadi penghalang generasi muda untuk menempuh pendidikan.
Sekadar info, film ini merupakan film dokumenter ketujuh Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP).