Shenina Cinnamon Senang Bisa Belajar Bahasa Minang dengan Aktor Lokal
Shenina Cinnamon sempat bercerita bahwa dirinya sangat senang di project ini banyak yang membantunya belajar bahasa minang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dibintangi deretan aktor papan atas, film Onde Mande! yang sedang tayang juga dibintangi aktor lokal.
Salah satunya adalah Musra Dahrizal atau akrab disapa Mak Katik yang berperan sebagai Angku Wan dalam film.
Shenina Cinnamon sempat bercerita bahwa dirinya sangat senang di project ini banyak yang membantunya belajar bahasa minang.
"Dialog bahasa minang pasti sulit, tapi aku seneng ada pemain dan kru yang emang asli minang. Aku banyak belajar bahasa minang dari mereka," tutur Shenina Cinnamon dalam wawancara di kawasan Cipete beberapa waktu lalu.
“Satu hal yang spesial di Onde Mande! ini adalah aku ingin highlight aktor-aktor lokal. Karena banyak sekali yang bagus,” sambung Paul Fauzan selaku sutradara.
Baca juga: Rourry Beri Bocoran Soal Penayangan Film Suami yang Lain
Menurut Paul akting para aktor asli dari minang itu membuat filmnya semakin kental dengan budaya minang.
"Film ini sangat terbantu dan tidak mungkin terjadi tanpa akting dari aktor-aktor lokal dari Sumatera Barat, seperti Pak Yusril Katil sebagai Haji Ilyas, Mak Katik (Musra Dahrizal) yang jadi Angku Wan, Rivansza Alfath sebagai Afdhal,” tutur Paul.
"Mereka sangat memperkuat otentisitas film ini dengan keberadaan mereka dan saya berterima kasih dan berutang budi banget dengan aktor-aktor lokal,” lanjutnya.
Sekedar informasi film 'Onde Mande!' sudah tayang di bioskop sejak 22 Juni 2023 lalu.
Film tersebut bercerita tentang siasat warga di Desa Sigiran, Sumatera Barat dalam memperjuangkan hadiah sayembara senilai 2 miliar rupiah dari perusahaan sabun, meski pemenangnya yang bernama Angku Wan telah meninggal dunia.
Demi bisa mendapatkan uang itu, warga desa mencoba untuk menyiasati perusahaan sabun dengan menyusun rencana yang penuh pro dan kontra.
Bukan karena keserakahan, hadiah tersebut rencananya akan digunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama seperti pesan terakhir Angku Wan.