Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cinta Penelope Masih Urus Taha Gokhan Meski Sudah Pisah Rumah dengan Suami

Cinta Penelope mengakui telah pisah rumah dari suaminya, Taha Gokhan. Meski demikian ia tetap mengurus sang suami.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cinta Penelope Masih Urus Taha Gokhan Meski Sudah Pisah Rumah dengan Suami
TRIBUNNEWS.COM/Fauzi Nur Alamsyah
Cinta Penelope dan Taha Gokhan saat tiba di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cinta Penelope mengakui telah pisah rumah dari suaminya, Taha Gokhan.

Pisah rumah tersebut diketahui sudah hampir satu tahun dilakukan keduanya usai bercerai secara agama.

Baca juga: Cinta Penelope Terlihat Mesra dengan Suami Saat Hadiri Sidang Cerai Perdana, Sebut Masih Akur

"Masih bareng cuma beda rumah, satu area," kata Cinta Penelope di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Begitupun dikatakan oleh kuasa hukum Cinta Penelope, Irsan Gusfrianto yang menyebut kliennya sudah lama pisah rumah dari Taha Gokhan.

"Pisahnya itu udah lama ya kurang lebih (satu tahun) lah untuk pisah rumah ya," ujar Irsan.

Baca juga: Gugat Cerai Suami, Tapi Cinta Penelope Masih Simpan Perasaan Sayang

Sejauh ini Cinta Penelope masih mau bertanggungjawab dengan keadaan sang suami selama berada di Indonesia. Taha Gokhan sendiri diketahui merupakan pria asal Turki.

Berita Rekomendasi

"Karenakan klien saya masih tanggung jawab, perhatian karena laki-laki ini engga punya keluarga di sini, masih diurusin di sini, makanya beresin ini baru dibawa pulang ke negaranya," ucap Irsan.

Cinta Penelope dan Taha Gokhan saat tiba di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Cinta Penelope dan Taha Gokhan saat tiba di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. (TRIBUNNEWS.COM/Fauzi Nur Alamsyah)

Irsan juga mengungkapkan alasan kliennya mengugat cerai sang suami lantaran adanya perbedaan budaya satu sama lain.

Sehingga perbedaan budaya tersebut dirasa tidak nyaman untuk masing-masing individu.

"Ya begitulah ada persoalan prilaku, ada sifat lah yang tidak cocok, karena dari segi budaya juga beda," jelas Irsan.

"Kalau kekerasan engga ada karena prilaku sehari-hari berbeda, budayanya dia dengan budaya kita di Indonesia berbeda, itu yang mungkin sulit diterima klien kami," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas