Konser Electrochestra Tiga Masa, Momen Musisi Lintas Generasi Diganjar Pengharagaan
Konser Electrochestra Tiga Masa sukses digelar secara meriah di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konser Electrochestra Tiga Masa sukses digelar secara meriah di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Penonton dari kalangan tua hingga muda ikut menikmati gelaran acara musik elektrik bercampur orkestra tersebut.
Baca juga: Menteri dan Anggota Dewan Nikmati Aksi band Hivi hingga Fariz RM di Konser Electrochestra Tiga Masa
Sebab dalam gelaran ini, menggabungkan moderenisasi Dipha Barus bersama para penyanyi 3 generasi era 70, 80 dan 90-an.
Konser Electrochestra Tiga Masa sukses digelar secara meriah di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Para penyanyi yang ikut meramaikan Electrochestra adalah Fariz RM, Kla Project, Ruth Sahanaya, David Bayu, Sandhy Sondoro, HIVI!, Roy Jeconiah, Eka Deli, dan Eet Sjahranie.
Sebagai pembuka ada Fariz RM lewat hits kebanggaannya, Sakura.
"Saya bangga sekali karya saya diapresiasi banyak orang. Terima kasih," kata Fariz RM di panggung, Sabtu (5/8/2023).
Kemudian ada Ruth Sahanaya yang mewakili era 80-an lewat lagu Esok Kan Masih Ada.
Ini merupakan salah satu karya legendaris yang dinyanyikan mendiang Utha Likumahuwa.
Ruth Sahanaya bersyukur lagu tersebut masih dikenal dan diapresiasi banyak orang.
"Luar biasa saya merasa beruntung banget bisa mengenal musisi hebat, seperti lagu ini. Sampai hari ini karya nya masih dikenal dan diapresiasi," kata penyanyi yang akrab disapa Mama Uthe ini.
"Dipha Barus, thank you!" sambungnya.
Mewakili era 90-an ada Once Mekel, Sandy Sandoro dan David Bayu.
David Bayu bernostalgia lewat lagu ciptaannya ketika di Naif, Benci Untuk Mencinta dan Posessif.
Dalam kesempatan yang sama, Electrochestra turut memberikan penghargaan kepada masing-masing tiga musisi perwakilan setiap generasi.
Dimulai dari era 70-an ada Koes Plus, berlanjut ke 80-an yang diberikan kepada Fariz RM dan terakhir pada era 90-an penghargaan tersebut untuk grup bang Kla Project.