Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Nasib Miss Universe Indonesia Setelah Finalisnya Dilecehkan Panitia

Pasalnya Organisasi Miss Univers telah mengakhir kontrak penyelenggaraan kontes kecatikan Miss Universe Indonesia ke perusahaan tersebut.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasib Miss Universe Indonesia Setelah Finalisnya Dilecehkan Panitia
Tangkapan layar YouTube Trans TV Official
Pengacara finalis Miss Universe Indonesia, Melissa Anggraini minta publik tak salahkan koban pelecehan seksual di MUID 2023. 

"Kami juga ingin memperjelas bahwa tidak ada pengukuran seperti tinggi, berat, atau dimensi tubuh yang diperlukan untuk mengikuti kontes Miss Universe di seluruh dunia.” tulis tegas MUO.

Organisasi Miss Universe lalu meminta maaf kepada seluruh finalis Miss Universe Indonesia atas kejadian tersebut.

Pihaknya berterima kasih atas keberanian oara korban bersuara atas apa yang dirasakan mereka.

Organisasi Miss Universe berjanji akan melakukan perbaikan imbas peristiwa memalukan tersebut

"Kepada para wanita yang maju dari kontes Indonesia - kami mohon maaf karena ini adalah pengalaman Anda dengan organisasi kami. Kami menghargai keberanian Anda untuk berbicara, dan kami berjanji untuk melakukan yang lebih baik di masa depan.” tutup Miss Universe Organization dalam unggahannya.

Dilapor ke Polisi

Sebelumnya dugaan pelecehan tersebut dilaporka ke Polda Metro Jaya.

Berita Rekomendasi

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pelapor juga menerangkan dalam proses body checking itu korban dipaksa untuk melepas pakaian dan difoto tanpa busana.

Padahal, body checking itu tak dilakukan di ruangan tertutup. Ia mengatakan kegiatan itu dilakukan di sebuah ruangan yang terbilang sedikit terbuka.

Body checking terhadap para finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang dilakukan di ballroom sebuah hotel di Jakarta Pusat disebut turut disaksikan oleh tiga orang pria.

Hengki menuturkan pelapor juga menerangkan dalam proses body checking itu korban dipaksa untuk melepas pakaian dan difoto tanpa busana.

Padahal, body checking itu tak dilakukan di ruangan tertutup. Ia mengatakan kegiatan itu dilakukan di sebuah ruangan yang terbilang sedikit terbuka.

"Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya kemudian difoto dan sebagainya. Bukan oleh ahli medis melainkan orang-orang yang tidak berkapasitas," ujarnya.

Hengki menyebut saat ini penyidik masih terus mendalami soal laporan dugaan pelecehan seksual tersebut serta memeriksa CCTV di lokasi dan meminta keterangan dari pihak hotel. Selain itu, lanjut Hengki, penyidik juga akan segera memeriksa korban untuk dimintai keterangannya terkait proses body checking yang mereka alami.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas