Solusi Buruknya Kualitas Udara Jakarta, Fairuz A Rafiq Setuju Pemerintah Batasi Kendaraan
Fairuz menilai harus ada solusi atas permasalahan polusi udara di Jakarta. Jika dibiarkan, kondisi itu membuat kualitas kesehatan masyarakat terancam.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Fairuz A Rafiq mencemaskan buruknya kualitas udara di Jakarta.
Sebab, kondisi itu dapat mempengaruhi kesehatannya dan keluarga.
Ia pribadi setuju jika pemerintah mengambil kebijakan pembatasan kendaraan yang beroperasi jalan-jalan di Ibu Kota.
Baca juga: Bivitri Susanti: Polusi Udara di Jabodetabek Akibat Produk Hukum yang Disalahgunakan
"Karena banyak banget kendaraan di luar sana, jadi harus batasi. Khususnya kendaraan yang tak layak beroperasi. Jadi harus dikurangi kendaraannya," kata Fairuz, ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
Fairuz menilai harus ada solusi atas permasalahan polusi udara di Jakarta.
Jika dibiarkan, kondisi itu membuat kualitas kesehatan masyarakat terancam.
"Kesehatan masyarakat kita menurun, lalu ekonomi kita juga jelek lagi. Jadi harus ada solusi dari Pemerintah," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 165 AQI US.
Angka kualitas udara itu tercatat bahwa saat ini DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia.