Aurelie Moeremans Angkut Sampah Arungi Sungai Ciliwung, Kaget Temukan Seprai Kasur
Aurelie Moeremans bersama puluhan anak muda, membersihkan sampah di sungai Ciliwung dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Salah satunya melalui program Youth Activist (YA).
Pogram ini dibangun bersama Yayasan Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) dengan tujuan agar individu khususnya kaum muda untuk mengurangi konsumsi plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Program ini berlangsung selama enam bulan dan membagi dua, yaitu mentor dan aktivis kaum muda.
Pada batch pertama, dibuka pendaftaran mentor melalui media sosial.
Peminatnya cukup banyak namun ada seleksi ketat yang harus dilakukan untuk melihat komitmen para mentor.
Dari 20 mentor dilatih secara luring, cara-cara audit sampah plastik, mengelola sampah organik dengan metode keranjang Takakura, public speaking, dan lain-lain.
Pada batch 1, peserta ada sekitar 149 orang saja. Untuk pendampingan youth activist, satu mentor bertanggung jawab mendampingi 5-7 orang YA.
Setelah dipasangkan dengan mentornya, beberapa tugas sudah menanti, dan tiap 2 minggu program ini dilakukan melalui daring.
Mentor juga bertugas mengecek YA dampingan dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan.
Salah seorang anggota YA adalah Dwininta Puspitasari atau panggilan akrab Pita.
Pita bercerita bahwa sejak awal dirinya sadar untuk mengurangi sampah plastik, tapi masih bingung memulai.
Ia tersadar saat melihat bangkai paus yang isi perutnya adalah sampah plastik.
“Dari situ, aku berpikir bisa jadi salah satu plastik yang ada dalam perut paus itu adalah sampah aku”, lanjut Pita.
Pita lalu mencari bagaimana cara mengurangi sampah plastik untuk individu,.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.