Kabar Lalu Gigih Arsanofa Pascavakum dari Entertainment, Tertarik Geluti Politik Usai Dilirik Partai
Lama vakum di entertainment, kini Lalu Gigih Arsanofa ingin memberi sumbangsih untuk masyarakat lebih besar dengan terjun ke politik.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Bintang FTV Lalu Gigih Arsanofa beberapa tahun belakangan vakum dari dunia hiburan tanah air.
Selama itu ia sibuk dengan hobinya berselancar dengan teman-temannya.
Ia juga aktif mengekspos keindahan lombok serta sejarah budayanya.
Lama vakum, kini Lalu Gigih Arsanofa ingin memberi sumbangsih untuk masyarakat lebih besar dengan terjun ke politik.
Ibarat gayung bersambut, Gigih mengaku mendapat tawaran gabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk bertarung memperebutkan kursi di parlemen Senayan.
"Dua hari yang lalu PSI (Partai Solidaritas Indonesia) pusat menghubungi saya, menawarkan saya untuk calon DPR RI di senayan," ungkap Gigih.
Usai mendapat tawaran, Gigih nyaris langsung ditarik untuk menghadiri rapat.
Baca juga: Jawab soal Arah Dukungan PSI di Pilpres 2024, Kaesang: Pesan Lurah Saya, Jangan Kesusu
Ini, bagi Gigih, sebuah kesempatan baru, pengalaman baru, sekaligus merasa terpanggil untuk belajar di politik.
Pada kesempatan itu, Lalu Gigih juga menceritakan tentang rumah keluarganya yang menjadi bagian dari peninggalan bersejarah kerajaan Lombok.
Di rumah itu sering digelar kegiatan Teater Matahari Kopang serta kesenian lainnya, yang mengajarkan adat budaya Sasak Lombok.
Sejak puluhan tahun lalu, di setiap tahunnya kami juga mengadakan event di pantai Kuta Lombok, di kawasan sirkuit internasional.
"Sekarang akan mencoba mengadakan kembali event besar, dengan harapan menarik banyak wisatawan baik nasional maupun internasional, dengan tema 'Princess Mandalika for Peace'," ucap Lalu.
Melalui event pariwisata di Lombok, Gigih berharap bisa mempertemukan orang-orang di seluruh dunia untuk menikmati keindahan alam.
Menurut dia, dunia terlalu bising saat ini, konflik dan kemarahan di mana-mana.
Kembali ke alam, merefleksikan diri, bisa menjadi salah satu cara mengurangi konflik dengan sesama.
"Alangkah baiknya, bila kita bisa memberikan manfaat bagi sesama dan makhluk lainnya, ketimbang menyulut maupun berkonflik. Pahala yang besar, saat kita bisa memberikan dampak positif bagi sekitar kita. Alhamdulilah," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.