Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Viral Happy Asmara Kesurupan, Begini Penjelasannya dari Sisi Medis

Fenomena kesurupan selalu dikaitkan dengan hal gaib dan mistik. Nyatanya, kesurupan ini juga punya penjelasannya dari sisi medis.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Viral Happy Asmara Kesurupan, Begini Penjelasannya dari Sisi Medis
Tangkap layar YouTube
Chord gitar Happy Asmara Sia-sia Mengharap Cintamu ft. Bintang Fortuna. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedangdut Happy Asmara baru-baru ini dikabarkan mengalami kesurupan saat konser pada malam jumat di Pasuruan, Jawa Timur. 

Fenomena kesurupan selalu dikaitkan dengan hal gaib dan mistik.

Nyatanya, kesurupan ini juga punya penjelasannya dari sisi medis yaitu termasuk ke dalam dissociative trance disorder.

Dilansir dari ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistic oleh WHO, kesurupan merupakan gangguan jiwa ditandai dengab perubahan nyata pada kondisi kesadaran individu.

Baca juga: VIRAL Happy Asmara Joget Bareng Anrez Adelio, Warganet Singgung Soal Jodoh hingga Gilga Ikut Terbawa

Serta rasa identitas pribadi yang biasa dimiliki individu digantikan oleh identitas 'kepemilikan' eksternal.

"Gejala-gejala tersebut tidak muncul secara eksklusif pada gangguan disosiatif lain. Tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh gangguan mental, perilaku, atau perkembangan saraf lainnya," tulis laman tersebut dilansir Tribunnews, Minggu (1/10/2023). 

Berita Rekomendasi

Ciri khas dari dissociative trance disorder. adalah bahwa identitas pribadi individu digantikan oleh identitas 'memiliki' eksternal.

Dikaitkan dengan pengaruh roh, kekuatan, dewa atau entitas spiritual lainnya, yang tidak terjadi pada Trance Disorder. 

Selain itu, dalam dissociative trance disorder, serangkaian perilaku yang lebih kompleks dapat ditunjukkan, yang dialami sebagai dikendalikan oleh agen yang merasuki.

Kebanyakan keadaan trance kerasukan berlangsung singkat dan sementara serta terkait dengan pengalaman budaya dan agama. 

"Pengalaman-pengalaman ini tidak dianggap patologis dan diagnosis. Tidak boleh ditegakkan berdasarkan kejadiannya. 

Keadaan trance kerasukan hanya boleh dianggap sebagai ciri-ciri gangguan mental," kata laman tersebut.

Perilaku atau gerakan ini sering kali bersifat stereotip dan mungkin mencerminkan pengaruh dari budaya. 

Lebih lanjut, dijelaskan jika keadaan kesurupan inj dapat dipicu oleh stres emosional yang signifikan, kemarahan, atau frustrasi yang meningkat. 

Bisa juga karena letidakharmonisan rumah tangga, trauma terkait perang, dan konflik antarpribadi terkait masalah agama atau budaya.

Keadaan trance dapat terjadi dalam kelompok (yaitu, beberapa kasus terjadi dalam jarak waktu dan/atau jarak yang dekat).

Dan mungkin berhubungan dengan sugestibilitas massal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas