Soal Kontroversi Ice Cold di Netflix, Pengamat Film Nilai Tak Layak Jadi Sebuah Dokumenter
Tanggapi kontroversi film Ice Cold yang tayang di Netflix, pengamat film nilai tak layak dijadikan sebagai dokumenter.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Ayu Miftakhul Husna

Di sisi lain, Jessica Wongso merespon terkait film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang baru-baru ini viral di Netflix.
Menurut kuasa hukum Jessica Wongso, Sordame Pubra bahwa kliennya merasa terkejut akan film tersebut bisa buming seusai perilisannya.
Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso ini diketahui diangkat menjadi sebuah dokumenter dalam Netflix pada kasus pembunuhan Mirna Salihin akan kopi sianida.
“Cuma dia (Jessica Wongso) heran, kok bisa seviral ini," ujar Sordame Purba setelah menjenguk Jessica Wongso di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (9/10/2023).
Kemudian di pastikan Sordame Purba bahwa Jessica Wongso belum menonton film dokumenter tersebut selama di penjara.
Begitupun anggota keluarga Jessica.
“Mamanya bapaknya belum nonton, Jessica juga belum nonton, dia nggak punya Netflix. Kan dia nonton TV bareng napi lain," timpal Hidayat Bustam selaku tim kuasa hukum Jessica Wongso.
“Film Netflix itu kan film dokumenter, film yang mempunyai dokumen. Semuanya juga diminta dan diwawancarai sepanjang persidangan. Begitu dia ngomong dan booming kita juga enggak tahu," lanjut Hidayat.
Diketahui Film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso tayang 28 September di Netflix.
Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso merupakan film yang diangkat dari kasus pembunuhan dengan kopi sianida pada tahun 2016.
(Tribunnews.com/Ifan/Fauzi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.