Berasal dari Keluarga Broken Home, Boy William Tak Mau Hidupnya Salah Arah: Aku Pengin Sukses
Datang dari keluarga broken home tidak membuat Boy William menjadi anak yang salah arah. Boy ingin sukses dan hidup tenang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presenter dan YouTuber Boy William mengungkapkan alasannya memilih kehidupan yang positif meski keluarganya broken home.
Orang tua bercerai saat dirinya masih berusia 19 tahun, Boy William memilih tinggal bersama sang ibu.
Datang dari keluarga broken home tidak membuat Boy William menjadi anak yang salah arah.
Saat jadi bintang tamu podcast YouTube Venna Melinda Channel, presenter ketururan Tionghoa itu banyak bercerita tentang kehidupannya.
Boy pun mematahkan penilaian kebanyakan orang soal anak broken home yang kehidupannya menjadi berantakan.
"Aku banyak ngeliat itu juga, anak broken home itu pasti ada yang gimana-gimana (negatif)."
"Tapi pasti ada lah karena kita secara nggak langsung psikisnya adalah (perasaan minder). Jadi kalo kita main ama segerombolan banyak orang gitu kita merasa ada yang berbedanya. Pasti ada secara nggak langsung. Itu bukan pilihan kita kan, " ujar Boy.
Baca juga: Ayu Ting Ting Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Boy William, Kadonya di Luar Ekspektasi
Alih-alih mencari pelarian karena perceraian orang tuanya, Boy William memilih membawa kehidupannya ke arah yang positif.
"Tapi aku emang selalu punya impian, i wanna be a successful person (aku pengan jadi orang sukses)."
"Aku merasa pengen hidup yang tenang, aku pengen hidup yang enak, aku pengen keluargaku hidup juga yang enak, aku pengen ngerasain jadi orang sukses dan mempunyai 'power' itu kayak gimana sih rasanya, sebelum aku meninggal."
"Jadi mungkin aku arahnya ke situ," imbuhnya.
Menambahkan, Boy berpikir bahwa keluarga broken home tidak selalu membuat anaknya menjadi orang yang gagal.
"I dont think a broken home means a broken child (aku tidak berpikir bahwa keluarga broken home berarti anak yang hancur)," kata Boy.
"A broken home is just the situation, the child can still succeed (broken home hanya situasi, anaknya tetap bisa sukses)," tambahnya.