Sikap Slank di Tahun Politik, Pilih Jadi Silent Majority Ogah Dukung Capres dan Cawapres Tertentu
Band Slank bersikap di tahun politik, dimana pesta demokrasi lima tahunan dihelat.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band Slank bersikap di tahun politik, dimana pesta demokrasi lima tahunan dihelat.
Slank memilih beraksi di konser musik daripada ikut kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca juga: Bimbim Sebut Slank Pilih Diam Menyambut Pilpres 2024
Bagi Slank, konser itu adalah bentuk keikutsertaannya dalam meramaikan pesta demokrasi di Indonesia.
Slank tidak terlalu menggemborkan pasangan capres dan cawapres yang didukungnya di Pemilu 2024.
Bimbim, penabuh drum Slank, tidak mau membahas dukungannya di Pemilu 2024.
Baca juga: Bimbim Sebut Slank Pilih Diam Menyambut Pilpres 2024
"Gue lagi mau jadi silent majority," kata Bimbim di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Jika di Pilpres 2019, Slank cukup aktif menyuarakan dukungannya pada Joko Widodo, tidak dengan tahun ini.
"Slank kayaknya sudah selesai, mau naik gunung lagi," ucap Bimbim.
Saat ini Kaka (vokal), Ivanka (bass), Abdee Negara (gitar) dan Ridho (gitar), serta Bimbim memilih diam soal dukungan di Pemilu 2024.
"Slank mau fokus manggung dan berkarya saja, nggak di politik lagi," ujar Bimbim.